Harga properti residensial di pasar primer masih meningkat pada triwulan IV-2016. Berdasarkan survei harga properti residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia (BI), harga semua tipe rumah pada triwulan IV-2016 meningkat lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada triwulan IV-2016 meningkat 0,37% dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,36%. Kenaikan harga bahan bangunan dan kenaikan upah pekerja merupakan faktor utama penyebab kenaikan harga properti.
Berdasarkan tipe rumah, kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil, yakni sebesar 0,57% dari triwulan sebelumnya. Berdasarkan wilayah, kota Surabaya tercatat mengalami kenaikan harga rumah tertinggi sebesar 1,64%. Sementara harga rumah di Medan cenderung tidak mengalami kenaikan selama dua triwulan terakhir.
Untuk volume penjualan, properti residensial juga menunjukkan peningkatan. Pada SHPR triwulan IV-2016 volume penjualan properti residensial terindikasi tumbuh sebesar 5,06% (qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,65% (qtq).
Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan realisasi penyaluran kredit properti oleh perbankan. Hasil survei juga menunjukkan pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang. Sebagian besar pengembang (50,80%) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement