Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mandiri Harap NPL Tahun Ini 3,5 Persen

Mandiri Harap NPL Tahun Ini 3,5 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Persero Tbk berharap rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dapat turun setidaknya menjadi 3,5 persen (gross) pada akhir tahun ini, setelah pada 2016 pembengkakkan NPL hingga 4 persen telah menggerus laba bersih perseroan.

"Asumsi kami kondisi ekonomi makro membaik, karena kita lihat banyak asumsi ekonomi yang membaik, harga komoditas juga membaik," kata Direktur Finansial dan Strategi Bank Mandiri Pahala Mansury di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Pahala mengatakan dengan perkiraan membaiknya NPL, biaya pencadangan yang diambil dari pendapatan operasional Mandiri dapat berkurang. Sehingga porsi pendapatan untuk laba bersih dapat lebih besar pada tahun ini.

Rasio biaya pencadangan (coverage ratio) untuk rasio kredit bermasalah Mandiri pada 2016 sebesar 124 persen, dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari pendapatan operasional Mandiri sebesar Rp24,6 triliun.

"Biaya kredit kita akan turun signifikan tahun ini, karena tahun lalu kami sudah perbesar CKPN," ujar dia.

Pada 2016, NPL Mandiri membengkak hingga 4 persen dari 2015 yang sebesar 2,6 persen karena sebagian besar tunggakan dari sektor komoditas.

Bahkan, memburuknya kemampuan bayar kredit itu juga menular ke segmen konsumer. Segmen konsumer merupakan salah satu pilar portofolio kredit Mandiri, selain korporasi.

"Tahun lalu, seperti kita tahu ada pelemahan di sektor komoditas. Kita juga ada masalah di tunggakan debitur, makanya kami kemarin kerja sama dengan Kejaksaan Agung," kata Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.

Total pada 2016, kredit bermasalah yang direstrukturisasi Mandiri mencapai Rp40 triliun. Mandiri juga melakukan perhitungan NPL dengan tiga pilar, meskipun Otoritas Jasa Keuangan merelaksasi agar perhitungan NPL hanya melibatkan satu pilar.

Dengan membaiknya NPL, Mandiri mayakini pertumbuhan laba akan kembali positif pada 2017, setelah pada 2016 merosot 32,1 persen (yoy).

Laba Mandiri yang turun 32,1 persen (year on year/Yoy) menjadi Rp13,8 triliun tahun 2016 dari perolehan 2015 yang sebesar Rp20,3 triliun. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: