Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Menguat Merespon Pernyataan Yellen

Dolar AS Menguat Merespon Pernyataan Yellen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar menguat ke tertinggi tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB, 15/2/2017), karena para investor menaikkan proyeksi mereka tentang laju kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve Janet Yellen.

Pernyataan Yellen ini memperkuat komentar terbaru dari para pembuat kebijakan Fed lainnya, yang ingin melihat kecepatan menaikkan suku bunga AS lebih cepat, yang sesuai dengan ekspansi ekonomi saat ini.

"Dia meletakkan dasar untuk tiga kenaikan suku bunga tahun ini," kata Scott Clemons, kepala strategi investasi di Brown Brothers Harriman di New York.

"Menunggu terlalu lama untuk menghapus akomodasi tidak bijaksana," Yellen mengatakan dalam sambutannya di hadapan Komite Perbankan Senat AS, yang pertama dari kesaksian dua hari di hadapan Kongres.

Yellen dijadwalkan akan tampil di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada Rabu pukul 10.00 waktu setempat (15.00 GMT).

Dalam perdagangan overnight, indeks dolar tergelincir setelah penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, Michael Flynn, mengundurkan diri atas kontroversi hubungannya dengan Rusia.

Pengunduran diri Flynn mengangkat kekhawatiran tentang kemampuan pemerintahan Trump untuk melaksanakan kebijakan ekonominya, termasuk pemotongan pajak yang direncanakan, yang telah dilihat sebagai "bullish" untuk dolar dan saham.

Indeks greenback terhadap enam mata uang utama mengupas kerugian awal setelah data menunjukkan harga produsen AS membukukan kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari empat tahun pada Januari, mendukung pandangan bahwa inflasi domestik mendekati target Fed dua persen.

Indeks dolar mencapai tertinggi tiga minggu pada 101,38, membalikkan penurunan sebelumnya menjadi 100,90. Indeks dolar terakhir naik 0,25 persen menjadi 101,21.

Greenback mencapai tertinggi dua minggu di 114,47 yen, menghapus penurunan sebelumnya terhadap mata uang Jepang. Dolar terakhir naik 0,4 persen pada 114,16 yen.

Euro jatuh 0,2 persen terhadap greenback menjadi 1,0572 dolar di tengah risiko politik dan data ekonomi regional mengecewakan.

Euro telah datang di bawah tekanan dari kekhawatiran tentang pemilihan presiden Prancis dan pembicaraan dana talangan (bailout) Yunani. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: