Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden PKS Harap Pilkada Jangan Rusak Persaudaraan

Presiden PKS Harap Pilkada Jangan Rusak Persaudaraan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Mohamad Sohibul Iman, mengatakan bahwa kompetisi selama pemilihan kepala daerah DKI Jakarta jangan kemudian merusak persaudaraan yang telah terbangun pada warganya. "Kita berkompetisi dalam pilkada, tetapi kita bersaudara sebagai warga Jakarta," kata Sohibul di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra di Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Sohibul bersama dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, memantau hitung cepat atau "quick count" perolehan suara pilkada di markas Gerindra.

Sohibul mengungkapkan kemenangan rakyat Jakarta jauh lebih penting pada pilkada serentak kali ini karena mereka telah menunaikan tugas demokrasi dengan baik. "Siapa yang nanti menang akan melengkapi kemenangan warga Jakarta," ucap dia.

Sohibul menginginkan pengumuman pemenang oleh KPU daerah nanti dapat mencerminkan perubahan bagi DKI Jakarta dan memenuhi semua aspirasi dengan hadirnya pemimpin baru. Dia juga berharap masyarakat dapat semakin dewasa dalam menjalankan demokrasi. "Mudah-mudahan tidak ada satu pihakpun yang menghancurkan sendi-sendi demokrasi, hukum juga tidak boleh diperalat untuk mencapai kemenangan," kata Sohibul.

Dia sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta yang dengan antusias menaruh perhatian pada perbaikan ibu kota melalui proses demokrasi.

Antusiasme itu, kata Sohibul, ditandai dengan partisipasi pemilih yang mencapai rekor tertinggi, atau mencapai di atas 70 persen. "Kita harus bersabar menunggu hasil proses pilkada sampai nanti ada pengumuman resmi KPU daerah tentang siapa yang menang," ucap dia.

Sohibul menyatakan angka-angka dalam hitung cepat tidak berarti menunjukkan pihak yang menang dan kalah, melainkan menjadi sebuah alat untuk mengontrol proses demokrasi agar tidak ada kecurangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: