Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Perdagangan Januari 2017 Surplus US$1,40 Miliar

Neraca Perdagangan Januari 2017 Surplus US$1,40 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan pada Januari 2017 mencatatkan surplus sebesar US$1,40 miliar. Pada Januari nilai ekspor tercatat US$13,38 miliar sementara impor US$11,99 miliar.

"Ini (US$1,40 miliar) merupakan surplus terbesar sejak Januari 2014. Iramanya sangat bagus. Jadi, kita harus jaga momentum mudah-mudahan ke depan surplus ini semakin bagus," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Ia mengatakan capaian surplus perdagangan bulan Januari berasal dari surplus sektor nonmigas sebesar US$1,9 miliar. Sementara neraca perdagangan sektor migas defisit US$0,54 miliar. Dari sisi volume perdagangan, neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus 31,55 juta ton pada Januari 2017.

"Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor nonmigas 31,74 juta ton, namun neraca volume perdagangan sektor migas defisit 0,19 juta ton," jelasnya.

Pada Januari 2017 nilai ekspor mencapai US$13,38 miliar atau menurun 3,21% dibanding ekspor pada Desember 2016 sebesar US$13,77 miliar. Sementara bila dibandingkan Januari 2016 meningkat 27,71%? atau sebesar US$10,48 miliar.

"Kalau dibandingkan dengan Desember 2016 terjadi penurunan ekspor sebesar 3,21%. Penurunan ekspor ini disebabkan faktor siklus," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan penurunan ekspor Januari disebabkan oleh menurunnya ekspor non-migas sebesar 3,7% sementara ekspor migas naik 1,72% secara bulanan. Peningkatan ekspor migas disebabkan peningkatan ekspor hasil minyak sebesar 49,10% dan ekspor gas sebesar 4,47%, namun ekspor minyak mentah turun 14,32%.

Sementara untuk impor pada Januari 2017 mencapai US$11,99 miliar atau turun 6,21% dibanding Desember 2016, namun jika dibandingkan Januari 2016 meningkat 14,54%. Hal tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor nonmigas 8,12% walaupun impor migas naik 6,25%.

Peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya nilai impor hasil minyak 32,69% dan gas sebesar 54,42%, namun sebaliknya nilai impor minyak mentah turun 49,73%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: