India Geser Jepang Jadi Pasar Ekspor Nonmigas RI

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor sepanjang Januari 2017. Berdasarkan data BPS, ekspor Januari mencapai US$13,38 miliar atau menurun 3,21% dibanding ekspor pada Desember 2016 sebesar US$13,77 miliar.

"Kalau dibandingkan dengan Desember 2016 terjadi penurunan ekspor sebesar 3,21%. Penurunan ekspor ini disebabkan faktor siklus," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan terjadi pergeseran dalam tiga besar pangsa pasar ekspor nonmigas Indonesia. Jepang yang biasanya masuk dalam tiga besar kini digantikan posisinya oleh India. Ekspor nonmigas Indonesia ke India pada Januari 2017 mencapai US$1,32 miliar.

"Ada pergeseran sedikit. Biasanya ekspor nonmigas posisi nomor satu ditempati Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang. Namun, kali ini ada pergeseran di mana posisi pertama Tiongkok (12,8%), disusul AS (11,77%), dan? India (10,89%)," tambahnya.

Beberapa komoditas terbesar ke India untuk Januari 2017 adalah crude palm oil (CPO) dengan kenaikan 187%, lalu batu bara serta bijih kerak dan abu logam. "Jadi, ini yang membuat India menempati posisi ketiga untuk Januari 2017," ujarnya.

Sementara itu, penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2017 terhadap Desember 2016 terjadi pada bijih kerak dan logam sebesar 27,56%, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada karet dan barang dari karet sebesar 10,55%.