Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI NTB Kembangkan Pertanian Terintegrasi Peternakan

BI NTB Kembangkan Pertanian Terintegrasi Peternakan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Mataram -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat berinisiatif mengembangkan konsep pertanian terintegrasi dengan peternakan sebagai salah satu upaya menekan inflasi.

"Kami sudah merancang konsep pertanian terintegrasi, khususnya antara subsektor pertanian dan peternakan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Prijono, di Mataram, kemarin.

Inisiatif tersebut, kata dia, sudah mulai diimplementasikan dimulai dengan pelaksanaan sosialisasi terkait pertanian terpadu kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL).

Sosialisasi yang digelar di kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, pada 14 Februari 2017, dilakukan bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB.

Tujuan dari kegiatan tersebut agar para PPL memahami pentingnya sistem pertanian terpadu yang diintegrasikan dengan sektor peternakan.

Lebih lanjut, Prijono mengatakan, dalam sosialisasi tersebut PPL diberikan contoh bentuk integrasi, yakni bagaimana kotoran dan urine sapi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk untuk pertanian.

"Contoh lainnya adalah hasil pertanian yang tidak termanfaatkan dapat diolah kembali menjadi bahan pakan ternak," ujarnya.

Dengan sosialisasi tersebut, kata dia, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memahami konsep pertanian terpadu, sehingga petani dan peternak dapat mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan pakan dan pupuk yang berasal dari daerahnya sendiri.

BI NTB juga berharap dengan dikembangkannya konsep pertanian terintegrasi akan menghasilkan komoditas yang ramah lingkungan dan ketersediaannya sepanjang musim, sehingga tujuan utama pengendalian inflasi tercapai.

"Sektor pertanian menjadi penopang stabilitas harga, mengingat inflasi di NTB masih diwarnai oleh gejolak harga pangan," ujar Prijono.

Ia mengatakan, program pengembangan pertanian terintegrasi dengan peternakan tersebut akan terus disosialisasikan ke 10 kabupaten/kota di NTB, dengan melibatkan dinas di daerah dan lembaga vertikal sektor pertanian.(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: