Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transaksi Kartu Kredit Masih Loyo Meski Kewajiban Laporan Pajak Dihapus

Transaksi Kartu Kredit Masih Loyo Meski Kewajiban Laporan Pajak Dihapus Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Bandung -

Bank Indonesia (BI) menilai dampak kewajiban laporan pajak untuk pengguna kartu kredit masih terasa meski kewajiban tersebut sudah dihapus. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata transaksi harian kartu kredit yang mengalami penurunan sebesar 0,2 persen (yoy) menjadi Rp680,7 miliar.

"Transaksi kartu kredit turun sejak ada laporan untuk pajak, walaupun sudah dibatalkan tapi sepertinya masyarakat masih ada rasa takut," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V Panggabean pada acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Bank Indonesia di Bandung, Minggu (19/2/2017).

Di samping itu, Eni mengungkapkan penurunan transaksi kartu kredit juga menunjukkan kondisi perekonomian yang kurang kuat. Akan tetapi, hal ini juga sebenarnya bukan hal yang buruk.

"Ini tidak buruk karena kalau transaksi ATM debit kita ada uangnya (menarik uang pribadi). Kartu kredit bisa digunakan untuk brigding (menalangi) sebelum gajian, asal digunakan dengan bijak," ungkap Eni.

Berbeda dengan transaksi kartu kredit, transaksi ritel baik dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) maupun uang elektronik tercatat tumbuh 13,6 persen (yoy) per Desember 2016. Rinciannya adalah transaksi kartu ATM-Debit tumbuh 14,3 persen (yoy) menjadi Rp16,9 triliun per hari. Adapun, rata-rata transaksi harian uang elektronik tumbuh 34,1 persen menjadi Rp24,2 miliar.

Per Januari 2017 jumlah instrumen kartu ATM Debit yang ada di Indonesia mencapai 136,1 juta. Sementara itu, jumlah instrumen kartu kredit mencapai 17,4 juta dan uang elektronik ada 51,2 juta. Adapun, jumlah mesin ATM mencapai lebih dari 100.000 unit. Per Januari 2017 bank sentral melaporkan ada 113 penerbit kartu ATM Debit, 23 penerbit kartu kredit, dan 21 penerbit uang elektronik.

Dengan kondisi itu maka rata-rata transaksi harian mengalami peningkatan pada berbagai kanal sistem pembayaran. Peningkatan rata-rata transaksi harian terjadi baik pada alat pembayaran ritel maupun kliring.

Eni mengatakan transaksi melalui sistem BI-RTGS rata-rata mencapai Rp509,2 triliun per hari per Januari 2017. Angka ini tumbuh 19 persen secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (BI) tercatat mencapai Rp14,2 triliun per hari per Januari 2017. Angka ini tumbuh 19 persen (yoy).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: