Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi Harapkan UKM Berorientasi Ekspor

Hipmi Harapkan UKM Berorientasi Ekspor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjalin kerja sama dengan sebuah organisasi dari Belanda Programma Uitzending Manager (PUM) untuk dapat melakukan coaching kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas yang berorientasi ekspor.

Ketua bidang Internasional dan Pariwisata Hipmi?Bagas Adhadirga mengungkapkan anggota Hipmi?yang terdiri dari para pengusaha muda yang berusia di bawah 40 tahun menjadi daya tarik bagi PUM untuk memberikan pembinaan dan pendampingan yang juga dilakukannya di seluruh dunia secara gratis. Selain itu, sebagai upaya meminimalisir kegagalan UKM.

"HIPMI itu UKM dan anak muda di bawah 40 tahun, concern PUM, mereka mau meminimalisir kegagalan UKM pada tahun-tahun pertama karena dua tahun usaha entrepreneur itu rawan gagal sehingga PUM ingin memberikan edukasi dan pendampingan untuk mengatur strategi pengelolaan uang, promosi, dan memperluas pasar," ungkap Bagas di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Ketua Umum BPP Hipmi?Bahlil Lahadalia menjelaskan dalam sambutannya bahwa kerja sama antara Hipmi?dan PUM dimaksudkan agar UKM di 22 provinsi mendapatkan edukasi.

"PUM ini kita kerja sama dengan Hipmi?untuk mendapatkan edukasi terhadap pengusaha UKM di 22 provinsi. Nah, penandatanganan MOU-nya di Belanda, Den Hag. Kita sudah laksanakan di empat provinsi. Harapan kita dari hasil edukasi, mereka ini produknya kita bisa ekspor ke beberapa negara," jelas Bahlil.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan untuk meningkatakan kualitas UKM. Mengingat pelaku UKM yang sering mengalami kegagalan karena minimnya pendidikan, khususnya dalam hal usaha.

"UKM lebih besar berkontribusi kepada bangsa dan negara, jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Kami ingin meningkatkan kualitas UKM karena pelaku UKM biasanya pendidikannya rendah," ucap Bahlil.

PUM yang rencananya akan melakukan pendampingan UKM selama dua sampai tiga minggu akan dilakukan dengan cara mengunjungi para UKM ke tempat usaha yang kemudian pelaku UKM akan dibantu dalam memperluas pasar serta memberikan strategi dalam meningkatkan kualitas produk. Terkait akomodasi coacher, Hipmi?akan meng-cover-nya, mulai dari tempat tinggal hingga makanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: