Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kraft Heinz Batalkan Rencana Akuisisi Unilever

Kraft Heinz Batalkan Rencana Akuisisi Unilever Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kraft Heinz menarik diri dari rencana akuisisi perusahaan saingannya, Unilever. Rencana merger dan akuisisi dua produsen produk konsumen terbesar dunia tersebut akan menjadi salah satu aksi korporasi terbesar yang pernah ada.

Produsen makanan yang dikendalikan oleh investor legendaris Warren Buffett dan perusahaan ekuitas swasta Brasil 3G Capital itu mundur dari rencana akuisisi senilai US$143 miliar terhadap Unilever.

Perusahaan produk konsumen Eropa raksasa tersebut menolak kesepakatan karena penawaran dinilai lebih rendah dari nilai fundamental perusahaan. Unilever mengatakan tidak ada manfaat, baik keuangan ataupun strategis dalam penawaran Kraft. Seperti diketahui, Kraft Heinz mengumumkan penawarannya pada Jumat lalu dan menawarkan akuisisi senilai US$50 per saham.

"Kraft Heinz telah setuju untuk menarik usulan penggabungan dari dua perusahaan. Selanjutnya, Unilever dan Kraft Heinz akan saling menjunjung tinggi hubungan. Kraft Heinz memiliki rasa hormat untuk budaya, strategi, dan kepemimpinan Unilever," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Juru bicara Kraft Heinz Michael Mullen menyatakan ketertarikan perusahaan terhadap Unilever sebelumnya dinilai publik masih pada tahap yang sangat awal.

"Tujuan kami adalah untuk melanjutkan negosiasai secara bersahabat, tapi sudah jelas Unilever tidak ingin melanjutkan transaksi. Cara terbaik adalah untuk menarik diri sejak awal sehingga kedua perusahaan dapat fokus pada rencana independen mereka sendiri,"?kata Mullen dalam sebuah pernyataan.

Sebaliknya, Unilever memilih untuk terus fokus pada pertumbuhan sendiri. Tahun lalu perusahaan membeli Dollar Shave Club senilai US$1 miliar. Unilever juga mengakuisisi perusahaan pembuat produk rumah ramah lingkungan Seventh Generation. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May telah meminta para pejabat untuk memeriksa kesepakatan sebelum dibatalkan.

Para bos dari kedua raksasa konsumen tersebut telah melakukan pembicaraan selama akhir pekan dan jelas bahwa jika benar-benar ingin mengakuisisi Unilever, Kraft harus meluncurkan tawaran pengambilalihan yang bisa berakhir sangat mahal.

Saham Kraft dan Unilever meningkat tajam pada hari Jumat setelah investor menyambut berita tersebut. Sebuah merger sering bertujuan untuk menggabungkan penjualan dan memangkas biaya sehingga akan meningkatkan laba. Selain itu, sebuah kelompok gabungan mungkin memiliki lebih banyak kekuatan untuk menaikkan harga melalui pasar makanan bermerek yang memiliki pangsa pasar lebih besar.

Jika terwujud, kesepakatan tersebut akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah perusahaan dan menggabungkan puluhan merek produk rumah tangga. Unilever memiliki es krim Ben & Jerry, es krim Walls, sabun Dove, Lifebuoy, deterjen Persil dan mayones Hellmann, sementara Kraft meliputi keju Philadelphia dan kacang panjang Heinz.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: