Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Devisa Minyak Nabati Sumut Capai US$3,322 Miliar

Devisa Minyak Nabati Sumut Capai US$3,322 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -

Devisa dari lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara yang di dalamnya ada minyak sawit mentah atau CPO tahun 2016 mencapai 3,322 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor golongan barang itu masih tetap naik atau meningkat 0,13 persen dibandingkan posisi tahun 2015 yang masih 3,318 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Selasa (21/2/2017).

Menurut dia, dengan tetap naiknya devisa dari lemak dan minyak hewan/nabati itu membuat posisi golongan barang tersebut tetap terbesar atau 42,81 persen dari total nilai ekspor Sumut yang di tahun 2017 sebesar 7,762 miliar dolar AS.

Ekspor golongan barang itu sendiri terbesar ke India, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat, Rusia, dan Myanmar.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut Setia Dharma Sebayang mengatakan, harga jual CPO di tahun 2017 memang semakin membaik karena permintaannya tren meningkat.

Meskipun dewasa ini, katanya, di tengah produksi yang meningkat, pembeli berusaha menekan harga CPO itu dari yang berkisar Rp8.900-Rp9.100 per kg di pasar lokal.

Menurut Setia, harga dan permintaan CPO di tahun ini memang diprediksi lebih baik lagi dari 2016 menyusul semakin membaiknya perekonomian global.

Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Hasril Hasan Siregar juga mengakui membaiknya permintaan benih kelapa sawit sehingga semakin memberikan keyakinan penjualan kecambah sawit di tahun ini sebanyak 22,5 juta butir.

Penjualan yang diprediksi bisa 22,5 juta butir itu lebih tinggi 2,5 juta di atas yang ditargetkan sebanyak 20 juta.

"Keyakinan bisa menjual di atas target itu karena melihat kondisi perkelapasawitan terkini yang cukup bagus," kata Hasri.

Dengan baiknya harga jual tandan buah swait (TBS) dan CPO, maka petani dan pengusaha kebun dipastikan bersemangat lagi meningkatkan atau meremajakan tanaman sawitnya sehingga permintaan benih akan meningkat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: