Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Sektor Komersial, BSDE Anggarkan Capex Rp4 Triliun

Genjot Sektor Komersial, BSDE Anggarkan Capex Rp4 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana untuk menggenjot penjualan pada sektor komersilnya di tahun ini. Hal tersebut terlihat dengan target prapenjualan (marketing sales) perseroan di sektor komersial yang mencapai Rp2,85 triliun atau naik 71 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu Rp1,67 triliun.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menuturkan komposisi marketing sales perseroan pada tahun lalu?memang sedikit berbeda. Pasalnya selama ini perseroan menggenjot marketing sales dari rumah tapak (residential). Namun, pada tahun ini marketing sales perseroan di sektor residensial turun dari Rp4,02 triliun di 2016 menjadi Rp3,53 triliun.

Meski begitu, marketing sales perseroan pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 15,6 persen menjadi Rp7,23 triliun dari Rp6,25 triliun tahun lalu.

"Kenapa kita yakin komersial karena kita ada launching apartemen. Jadi, komposisi residensial ini rumah tapak. Di luar itu komersial termasuk ruko dan pasar. Jadi, produk properti di luar rumah tapak masuk komersial. Residensial tahun lalu banyak landed atau residential. Tahun ini kita coba banyak launching apartemen. Tapi komposisi lebih jauh banyak rumah tapak. Komersial dari itu lahan besar dan potensi besar dengan jumlah penduduk itu totalnya dua juta. Jadi, ini potensi yang dilihat investor," ucapnya di Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Untuk itu, perseroan pada tahun ini akan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp4 triliun. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk membiayai proyek-proyek komersial yang dimiliki perseroan serta proyek lainnya. Selain itu, perseroan juga akan menambah cadangan lahan (landbank) sebesar 100 hektare.

"Capex Rp4 triliun itu untuk pembebasan lahan tahun ini lalu sisanya untuk pembangunan office building?dan mall," terangnya.

Menurut Hermawan, memang setiap tahun pihaknya menargetkan bias menambah landbank seluaas 100 ha. Hal ini dilakukan agar perseroan tetap bisa memiliki cadangan lahan untuk menggantikan lahan yang telah terjual. Saat ini perseroan memiliki?landbank seluas 4.800 ha yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

"Strategi untuk landbank kita tetap lakukan pembebasan lahan. Target 100 ha setiap tahun ini sejalan dengan penjualan lahan kita. Jadi, kita coba plester lahan. Tapi, landbank rada sulit, biasanya target 100 ha tidak tercapai. Tapi dengan cadangan lahan segitu meski tak bebaskan lahan masih cukup untuk 20 tahun," ucapnya.

Terkait dengan asal dana capex, Hermawan menerangkan seluruhnya akan berasal dari kas internal yang masih sebesar Rp4 triliun. Kemudian ditambah dengan dana yang dihasilkan dari penjualan.

"Kita internal cash?saja masih ada Rp4 triliun, kemudian dari penjualan dan sebagainya kan masih bisa kolek. ?Tapi, kita coba maksimalisasikan dulu, kalau diperlukan dari Mandiri kita bisa tarik," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: