Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Jember Yakin Pertumbuhan Kredit bisa 12 Persen

OJK Jember Yakin Pertumbuhan Kredit bisa 12 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jember -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember optimistis pertumbuhan kredit tahun ini lebih tinggi melebihi perkiraan pertumbuhan kredit nasional 12 persen di wilayah kerja Kantor OJK Jember yang meliputi Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kami yakin kredit dapat tumbuh lebih tinggi seiring dengan prospek ekonomi di wilayah kerja Kantor OJK Jember yang senantiasa tumbuh tinggi dan penguatan koordinasi melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)," kata Kepala Kantor OJK Jember Aidil Chaidir di Jember, Rabu (22/2/2017).

Menurutnya OJK Jember akan mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih banyak terarah pada sektor pertanian yang merupakan sektor strategis penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pembentukan inflasi.

"Sesuai pemantauan, realisasi KUR di wilayah kerja Kantor OJK Jember tahun 2016 mencapai lebih dari Rp690,224 miliar dengan penyaluran terbesar berada di Kabupaten Jember dengan total nilai sebesar Rp323,399 miliar," tuturnya.

Data penyaluran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di perbankan pada triwulan IV tahun 2016 di wilayah Kantor OJK Jember hingga Desember 2016 totalnya mencapai Rp11,888 triliun.

"Kantor OJK jember ditarget untuk pertumbuhan kredit pada 2017 yakni minimal 9 hinggga 12 persen, sehingga kami berusaha mendorong penyaluran kredit itu sesuai dengan target yang ditetapkan," katanya.

Ia mengatakan perkembangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) konvensional di wilayah kerja Kantor OJK Jember mengalami peningkatan. Untuk rasio "non performing loan" (NPL) atau kredit bermasalah terendah terjadi di Kabupaten Lumajang dengan rasio NPL sebesar 4,38 persen.

"Sedangkan perkembangan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan total kredit tertinggi terjadi di Kabupaten Situbondo dengan nilai berturut-turut sebesar 15,58 persen, 13,16 persen dan 14,21 persen," ujarnya.

Namun, perlu menjadi perhatian untuk BPR Konvensional di Kabupaten Jember mengingat terjadi penurunan baik dari total aset, DPK dan total kredit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

BPR syariah di wilayah kerja Kantor OJK Jember juga mengalami perkembangan yang tinggi dengan total aset BPR Syariah mengalami peningkatan sebesar 10,72 persen, total pembiayaan mengalami peningkatan sebesar 9,83 persen, dan dana pihak ketiga mengalami peningkatan yang tinggi sebesar 36,03 persen.

Sementara rasio kredit syariah yang bermasalah (NPF) mengalami peningkatan sebesar 2,67 persen pada Desember 2015 menjadi 4,14 persen pada Desember 2016. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: