Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Bakal Paksa Bangun Listrik Geothermal di Ambon, Sebab..

Pemerintah Bakal Paksa Bangun Listrik Geothermal di Ambon, Sebab.. Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Ambon -

Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mendorong untuk membangun listrik potensi panas bumi atau geothermal di Pulau Ambon karena provinsi ini memiliki potensinya di perbatasan Desa Suli dan Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu.

"Kepala Negara saat meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai pada 9 Februari 2017 mengarahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, agar memanfaatkan potensi geothermal di Desa Suli dan Tulehu sebagai terobosan energi listrik terbarukan," kata Gubernur Maluku, Said Assagaff, di Ambon, Rabu (22/2/2017).?

Pertimbangannya PLTU Waai yang dirancang berkapasitas 2 X 15 Mega Watt (MW) itu termasuk proyek PT PLN mangkrak.

"Saat itu ditanya Presiden soal PLTU mau dilanjutkan atau tidak . Saya jawab tidak karena mempertimbangkan bahan baku PLTU yakni batu bara harus dipasok dari Kalimantan dan itu tidak efisien," ujar Gubernur.

Selanjutnya diinformasikan bahwa Desa Tulehu dan Suli memiliki potesi geothermal yang strategis.

Bahkan, Menteri ESDM, Iganasius Jonan menjelaskan, di bawah tanah saat Presiden Jokowi dan rombongan sedang menginjaknya juga memiliki potensi geothermal berkapasitas 100 MW.

"Presiden langsung menginstruksikan PLTU dihentikan pembangunannya dan dialihkan untuk memngembangkan pembangkit listrik tenaga geothermal," tandas Gubernur.

Karena itu, proses pembebasan lahan untuk pembangkit listrik tenaga geothermal itu difasilitasi sehingga pembangunan sesegera mungkin direalisasi.

"Minimal pada 2017 pembangkit listrik tersebut sudah bisa dibangun agar terpenuhi kebutuhan listrik masyarakat," kata Gubernur.

Disinggung kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Aradeniz Powership Zeynep Sultan berkapasitas 60 megawatt (MW), dia menjelaskan, diinformasikan bahwa saat ini dalam pelayaran dari Turki.

"Mudah-mudahan kapalnya sudah tiba pada akhir Maret 2017 sehingga sesuai jadwal April 2017 bisa dioperasikan karena jaringannya sudah terpasang," tandas Gubernur. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: