Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Berlaku, TFA Bakal Dorong Perdagangan Global Hingga US$1 Triliun

Resmi Berlaku, TFA Bakal Dorong Perdagangan Global Hingga US$1 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah perjanjian internasional yang diprediksi akan meningkatkan perdagangan global sebesar US$1 triliun setiap tahun, secara resmi mulai berlaku.

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo menyebutnya sebagai "reformasi terbesar perdagangan global dalam satu generasi," demikian seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Implementasi Trade Facilitation Agreement (TFA) alias perjanjian fasilitasi perdagangan diperkirakan dapat mengurangi biaya perdagangan global hingga 12,5 hingga 17,5 persen. Azevedo mengatakan TFA akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan menghilangkan semua pajak yang ada pada impor atau yang dikenal sebagai tarif.

TFA merupakan perjanjian multilateral yang dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi prosedur perdagangan dan kepabeanan yang mengakibatkan penurunan?biaya perdagangan serta mempermudah usaha kecil dan menengah masuk ke dalam perdagangan global.

Ekonom WTO memperkirakan TFA akan memangkas biaya perdagangan sebesar 14,3 persen dan negara-negara berkembang akan menjadi yang paling diuntungkan.

TFA merupakan salah satu dari beberapa keberhasilan yang jauh lebih luas dari negosiasi yang diluncurkan pada akhir tahun 2001 di ibukota Qatar dan dikenal sebagai Putaran Doha. TFA akhirnya disepakati oleh Indonesia bersama negara anggota WTO lainnya pada Desember 2013 di Bali dan November 2014.

Namun, manfaat perjanjian fasilitasi perdagangan hanya berlaku jika perjanjian fasilitasi perdagangan tersebut telah diratifikasi oleh 110 negara anggota WTO. Kini, perjanjian fasilitasi perdagangan tersebut efektif berlaku dan mengikat secara hukum.

Azevedo mengatakan perjanjian tersebut akan meningkatkan perdagangan global hingga US$1 triliun per tahun. Perkembangan ini datang pada saat ada peningkatan ketidakpastian mengenai prospek untuk agenda peningkatan liberalisasi perdagangan yang akan diwujudkan WTO.

Seperti diketahui, Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump ingin menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan AS dengan Kanada dan Meksiko. Trump bahkan telah menyarankan bahwa ia mungkin dalam beberapa keadaan ingin menarik AS keluar dari WTO, meskipun ia belum mengulangi ide tersebut baru-baru ini.

Pada konferensi pers saat mengumumkan berlakunya TFA, Azevedo mengatakan ia telah mendengar kekhawatiran Presiden Trump, tapi ia tidak berpikir bahwa Trump akan mencegah WTO untuk membuat kemajuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: