Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepanjang 2016, BTPN Salurkan Kredit Rp63,2 Triliun

Sepanjang 2016, BTPN Salurkan Kredit Rp63,2 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang tahun lalu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp63,2 triliun. Nilai ini meningkat 8% dari periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp58,6 triliun.

Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan pertumbuhan kredit perseroan ditopang oleh distribusi kredit di sektor usaha kecil dan menengah atau small medium enterprises (SME) yang tercatat tumbuh 35% menjadi Rp9,3 triliun dari posisi sebelumnya Rp6,9 triliun.

Pertumbuhan positif tersebut juga dihasilkan dari bisnis syariah perseroan. BTPN Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5 triliun atau tumbuh 36% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,7 triliun.

"Penyaluran kredit perseroan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian, alhasil rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) BTPN berada di level 0,79%," katanya di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan untuk platform digital melalui BTPN Wow! perseroan berhasil merangkul sebanyak 2,9 juta nasabah dan lebih dari 171 ribu agen di periode Maret 2015 hingga akhir Desember tahun lalu. Platform digital lainnya yang juga sudah dimiliki perseroan adalah produk Jenius.

Masifnya pengguna internet di Indonesia membuat perseroan agresif mengembangkan dua bisnis digitalnya. Sepanjang tahun lalu BTPN telah mengalokasikan dana sekitar Rp611 miliar untuk investasi. Nilai ini meningkat 232% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp184 miliar.

"Belanja teknologi ini tentu saja mengerek beban operasional, tapi kami optimistis investasi ini akan memberikan dampak positif dan signifikan bagi perusahaan di masa mendatang," tambahnya.

Terkait dengan pendanaan, bank yang berkode saham BTPN itu berhasil mengantongi total pendanaan sebesar Rp73,3 triliun atau tumbuh 12% dari posisi sebelumnya Rp65,6 triliun. Dari porsi tersebut sebanyak Rp66,2 triliun berasal dari dana pihak ketiga (DPK), sementara Rp7 triliun tersisa didapatkan dari pinjaman bilateral dan obligasi.

Selaras dengan peningkatan pendanaan, aset perseroan juga berhasil naik 13% dari Rp81 triliun di 2015 menjadi Rp91,4 triliun pada akhir Desember 2016. Rasio keuangan BTPN juga terlihat menarik, capital adequacy ratio (CAR) atau kecukupan modal perseroan berada di level 25%, jauh berada di atas batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 14%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: