Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Rokok Bayar Warung Sekitar Sekolah untuk Pasang Spanduk

Industri Rokok Bayar Warung Sekitar Sekolah untuk Pasang Spanduk Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan sejumlah warung di sekitar sekolah mengaku mendapat uang dari tenaga pemasar rokok untuk memasang spanduk reklame rokok. "Karena itu, perlu ada upaya memperkuat sekolah untuk menggandeng masyarakat di sekitarnya untuk melindungi siswa-siswanya dari pengaruh iklan rokok," kata Lisda dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Lisda mengatakan 85 persen sekolah dikepung oleh reklame dan iklan rokok di sekitarnya yang tujuannya memengaruhi anak-anak usia sekolah untuk menjadi perokok pemula. Atas pemikiran itu, Lentera Anak bekerja sama dengan dinas pendidikan di lima kota, yaitu Padang, Mataram, Bekasi, Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor, serta organisasi perlindungan anak lain memberikan pendampingan terhadap 90 sekolah.

Hasil pendampingan itu kemudian berpuncak pada aksi siswa-siswa sekolah dampingan bertajuk "Tolak Jadi Target". Salah satu aksi yang dilakukan adalah mengganti spanduk reklame rokok di warung-warung sekitar sekolah dengan spanduk yang ramah anak.

"Salah satu temuan dari pendampingan dan aksi tersebut adalah terdapat 61 merek rokok yang memasang iklan dan reklame dengan berbagai media di 242 sekolah," kata staf Yayasan Lentera Anak Citra Demi Karina.

Khusus untuk reklame rokok berupa spanduk yang terpasang di warung-warung sekitar sekolah, Citra mengatakan semakin dekat posisi warung dengan sekolah, pemilik warung akan dibayar semakin mahal untuk memasang spanduk reklame rokok. "Ada yang mencapai Rp2 juta per tahun," ujarnya.

Karena itu, tidak semua warung di sekitar sekolah dampingan pada akhirnya mau spanduk reklame rokoknya diganti dengan spanduk yang ramah anak, salah satunya bertuliskan "Warung Ini Tidak Menjual Rokok Pada Anak".

Contohnya terjadi pada warung di sekitar SMK Negeri 1 Cibinong, Kabupaten Bogor. Siswa SMK Negeri 1 Cibinong Mohammad Rifki El Hafizh mengatakan dari 13 warung yang diketahui memasang spanduk reklame rokok, hanya lima yang mau diganti. "Mereka beralasan sudah dikontrak. Nilainya Rp50 ribu per bulan hingga Rp800 ribu per tahun," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: