Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Infrastruktur Bantu Kinerja Ekonomi 2017

Pembangunan Infrastruktur Bantu Kinerja Ekonomi 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Ekonom A Prasetyantoko mengatakan pembangunan infrastruktur yang sedang digencarkan pemerintah bisa membantu kinerja perekonomian pada 2017 untuk tumbuh lebih baik dari 2016.

"Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur bisa membantu pertumbuhan ekonomi," kata Prasetyantoko dalam acara Enterpreneur Networking Forum di Balikpapan, Jumat (24/2/2017).

Prasetyantoko menjelaskan pembangunan infrastruktur itu bisa memberikan "multiplier effect" atau dampak lanjutan ke sektor lainnya seperti properti.

"Kalau pemerintah konsisten menjaga pengeluaran untuk infrastruktur, misalnya untuk jalan tol, maka akses sekitar akan tumbuh, seperti properti yang prospeknya baik," katanya.

Ia menambahkan belanja modal pemerintah untuk infrastruktur ini bisa mendukung peran konsumsi rumah tangga maupun investasi yang belum sepenuhnya pulih di 2017.

Selain itu, kinerja ekspor maupun impor, meski mulai terbantu oleh peningkatan harga komoditas global, namun masih terdampak oleh lesunya permintaan di negara maju.

Secara keseluruhan, Prasetyantoko mengatakan perekonomian nasional pada 2017 masih bisa sedikit lebih baik dari 2016 yaitu maksimal tumbuh pada kisaran 5,2 persen.

Pertumbuhan itu bisa tercapai, tambah dia, kalau pemerintah juga melakukan upaya untuk mengatasi dampak ekonomi global, terutama menyikapi perkembangan di Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Intinya pada 2017 tidak lebih jelek dari 2016, karena kondisinya belum membaik. Salah satu faktornya akibat perdagangan belum pulih signifikan, karena permintaan yang tidak meningkat," kata Prasetyantoko.

Pengajar Universitas Atma Jaya ini ikut menambahkan ada sektor-sektor tertentu yang bisa dikembangkan untuk mendorong kinerja perekonomian 2017 seperti manufaktur berbasis ekspor maupun jasa khususnya pariwisata.

"Agar tidak bergantung pada komoditas seperti minyak, upaya diversifikasi menjadi penting. Kita juga harus melihat potensi kecil dengan 'effort' tiga atau empat kali lipat, meski hasilnya belum sebaik komoditas," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: