Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Laporan Oxfam, Darmin: Datanya Kok Gawat Bener

Terkait Laporan Oxfam, Darmin: Datanya Kok Gawat Bener Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memcermati laporan ketimpangan Indonesia oleh organisasi nonpemerintah Oxfam yang menyebutkan harta empat orang terkaya setara dengan jumlah kekayaan 100 juta penduduk termiskin.

Ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/2/2017), Darmin menjelaskan bahwa data yang ada di laporan ketimpangan tersebut perlu diklarifikasi lebih lanjut. "Datanya kok gawat bener," kata Darmin.

Oxfam dan International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) baru-baru ini menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan ketimpangan kesejahteraan terburuk keenam di dunia.

Laporan itu menyebutkan manfaat pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2000 belum terbagi secara merata. Selama periode 20 tahun terakhir, koefisien gini Indonesia naik lebih cepat daripada negara-negara Asia Tenggara.

Dalam laporan itu bahkan disebutkan bahwa orang terkaya di Indonesia dalam waktu satu hari dapat meraup bunga dari kekayaannya lebih dari seribu kali lipat jumlah pengeluaran rakyat Indonesia termiskin untuk kebutuhan dasar mereka selama setahun penuh.

Namun, Darmin tidak memungkiri bahwa ketimpangan di Indonesia memang masih tergolong lebar, walaupun rasio gini untuk mengukur distribusi kekayaan per September 2016 sedikit lebih baik dibandingkan periode-periode sebelumnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rasio gini nasional berada di 0,4 pada 2015. Angka tersebut perlahan menurun menjadi 0,397 pada Maret 2016 dan 0,394 pada September 2016.

Semakin rendah angka rasio gini menunjukkan kesenjangan ekonomi masyarakat mengecil atau semakin mendekati pemerataan sempurna.

Sementara semakin tinggi rasio gini menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi masyarakat melebar atau semakin mendekati ketimpangan sempurna. "Kami sedang menyiapkan serangkaian (kebijakan) untuk memperbaiki (ketimpangan)," ucap Darmin. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: