Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenlu Imbau Kementerian dan Lembaga Turut Memasyarakatkan Asean

Kemenlu Imbau Kementerian dan Lembaga Turut Memasyarakatkan Asean Kredit Foto: Setkab.go.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh kementerian dan lembaga yang berperan dalam integrasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk ikut serta dalam upaya memasyarakatkan ASEAN di Indonesia.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose M. Tavares di Jakarta, Jumat (24/2/2017), mengatakan bahwa kementeriannya selama 10 tahun terakhir telah mengadakan ribuan sosialisasi dan diseminasi informasi di berbagai provinsi di Indonesia.

Namun, upaya itu belum cukup mampu mendorong masyarakat Indonesia untuk bergerak dan memanfaatkan peluang besar dalam proses integrasi ASEAN.

"ASEAN sekarang sudah semakin meluas melalui hubungan di bidang perdagangan, pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Jadi, sudah sepatutnya seluruh kementerian dan lembaga melakukan diseminasi informasi di bidang tugasnya masing-masing," kata Jose dalam seminar tentang ASEAN yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia.

Di bidang ekonomi, misalnya, dengan upaya memasyarakatkan ASEAN diharapkan masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan potensi pasar ASEAN yang merupakan ekonomi terbesar keenam di dunia.

Hal itu, menurut dia, tentu saja diperlukan beberapa upaya tambahan, seperti peningkatan daya saing, produktivitas, kualitas, dan standardisasi agar peranan Indonesia di ASEAN bisa lebih mengemuka.

"Selama ini Indonesia tidak cukup bisa memanfaatkan peluang yang ada di ASEAN. Maka, kita perlu segera menyelesaikan beberapa 'pekerjaan rumah' tersebut," kata Jose.

Meskipun menjadi negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, faktanya Indonesia hanya di peringkat ke-4 sebagai eksportir ke pasar ASEAN, tertinggal di belakang Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Walaupun data 2015 menunjukkan PDB Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN, berdasarkan PDB per kapita Indonesia berada pada posisi ke-5 setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal bahkan menyebut hanya 1 persen masyarakat Indonesia yang benar-benar memahami Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa relevansi ASEAN terhadap ekonomi rakyat Indonesia masih relatif kecil. Menurut Dino, hal ini disebabkan pembentukan dan perkembangan ASEAN berlangsung hanya oleh pemerintah, kemudian dikomunikasikan dalam bahasa yang teknokratis namun sulit dipahami masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu, dalam sisa 2,5 tahun kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, dia mengusulkan rancangan dan pelaksanaan program nasional yang masif dan ambisius untuk merakyatkan ASEAN. "Program sosialisasi ini perlu dirancang secara kreatif dengan materi yang baku, dan harus bersifat antarkementerian," ungkap diplomat kelahiran Beograd, Yugoslavia itu.

Dengan dukungan anggaran yang memadai diharapkan program sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan partisipasi 10 persen masyarakat Indonesia dalam MEA serta melipatgandakan nilai ekspor Indonesia ke ASEAN.

"Sosialisasi ini jangan dilihat sebagai beban anggaran, tetapi tanggung jawab serta peluang investasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat pada masa mendatang," kata Dino. (Ant)

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: