Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTPN Komitmen Kembangkan Bisnis Pelaku UKM di 2017

BTPN Komitmen Kembangkan Bisnis Pelaku UKM di 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berkomitmen untuk mengembangkan bisnis pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di 2017 sebagai salah satu upaya menangkap peluang menyejahterakan masyarakat.

"Mesin pertumbuhan kami masih pengusaha kecil dan menengah," kata Wakil Direktur Utama BTPN Ongki W Dana dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Ongki mengungkapkan hal tersebut saat memberikan paparan dalam acara Enterpreneur Networking Forum dengan tema "Prospek Ekonomi 2017: Potensi dan Optimisme" di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ongki menjelaskan sebagai upaya mengembangkan bisnis nasabah tersebut, pihaknya telah meluncurkan BTPN Mitra Bisnis yang merupakan unit usaha untuk melayani kebutuhan pelaku usaha kecil dan menengah.

Ia memastikan fokus bisnis tersebut dapat memberikan solusi keuangan, pembukaan akses ke pasar yang lebih banyak dan pengembangan kapasitas bagi nasabah bagi para pebisnis kecil.

"BTPN Mitra Bisnis merupakan solusi atas meningkatkan kebutuhan pelaku usaha mikro yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan usaha dengan pembiayaan lebih besar serta pelayanan dan pengembangan kapasitas," katanya.

Sedangkan, pengembangan kapasitas kepada nasabah merupakan bantuan non pembiayaan melalui pendampingan khusus dengan pengadaan seminar maupun kelas bisnis lainnya agar pengusaha kecil tersebut dapat naik peringkat.

"Mereka tidak hanya memerlukan solusi finansial, tetapi juga kesempatan akses kepada pasar yang lebih luas, maupun pengembangan kapasitas diri dalam berbisnis," ujar Ongki.

Selain itu, BTPN juga akan mengincar tambahan nasabah dari kalangan muda yang saat ini merupakan pengguna utama layanan ekonomi berbasis elektronik dengan mendorong penggunaan produk digital.

"Kita sudah memiliki produk digital 'Jenius' yang prinsipnya melayani nasabah generasi muda yang tidak mau ke bank. Mereka bisa membuka rekening, tanpa harus ke kantor cabang. Ini bisa membantu nasabah mengatur keuangan melalui digital," kata Ongki.

Berdasarkan data, para pengakses sistem Jenius, yang merupakan platform perbankan digital untuk segmen "consuming class" telah mencapai satu juta, dengan jumlah nasabah tercatat kisaran 100.000-200.000.

Ekonom A Prasetyantoko menambahkan para pelaku bisnis yang saat ini rata-rata berusia muda harus selalu bergerak mencari tantangan baru dalam inovasi agar bisa memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional.

"Kita akan memasuki dunia serba digital yang bisa membuka peluang dan tantangan baru. Inovasi harus terus berkembang apalagi ada kemajuan teknologi yang makin tumbuh pesat," katanya dalam kesempatan yang sama.

Prasetyantoko menambahkan sebentar lagi dunia akan memasuki jaman revolusi industri jilid empat, menggantikan jilid tiga era komputer digital, yang merupakan era penggabungan aspek antara fisik, teknologi digital dan biologi.

Untuk itu, kata dia, generasi muda yang memiliki ide brilian harus mulai mempersiapkan diri terhadap jaringan bisnis digital secara global agar tidak tertinggal dalam perkembangan ekonomi dunia.

"Dunia akan berubah secara revolusioner, kita belum tahu seperti apa, tapi sudah ada mobil tanpa supir. Memang perubahan tidak terjadi sekarang, ini perspektif lima sampai sepuluh tahun," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: