Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Microfinance

Wapres Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Microfinance Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Makassar -

Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Microfinance BRI-Universitas Hasanuddin (Unhas) di Kampus Unhas Kampus Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Senin (27/2/2017). Turut hadir dalam acara tersebut yakni Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Palubuhu, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

JK-sapaan akrab Jusuf Kalla, menyatakan Gedung Microfinance di Kampus Unhas merupakan yang pertama di Indonesia. Diharapkan fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademik dan pelaku usaha untuk pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. "Keberadaan Gedung Microfinance ini mesti menjadi pembelajaran bagi semua," kata JK di Makassar, Senin, 27 Februari.

JK mendorong agar praktik microfinance yang telah diterapkan di Indonesia dituangkan dalam literatur dan bisa diajarkan ke mahasiswa. Gedung Microfinance memang diproyeksikan akan mewadahi terbentuknya pembukaan program magister keuangan mikro. Selanjutnya, juga akan dibuka program sarjana keuangan mikro.

Dalam perjalanannya mendidik mahasiswa dengan jiwa entrepreneur, JK meminta agar tenaga pendidik alias pengajar pada program studi keuangan mikro mesti yang terbaik. "Yang mengajar tentunya harus mendalami dan lebih pintar. Semoga dari sini lahir pengusaha-pengusaha tangguh," ucapnya sembari menyebut program microfinance ke depannya diharapkan bisa dilakukan perbankan lain, seperti BNI dan Bank Mandiri.

Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Palubuhu berterimakasih terhadap BRI yang memfasilitasi pembangunan Gedung Microfinance di lingkungan kampusnya. Gedung Microfinance ini yang akan rampung dalam waktu enam bulan mendatang akan dikelola langsung oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas. "Di gedung ini nantiny jadi wadah pendampingan yang terintegrasi untuk pendidikan dan penelitian microfinance."

Dwia menerangkan tahap awal, pihaknya akan membuka program studi magister keuangan mikro pada 2017. Berselang setahun barulah pihaknya akan membuka program studi sarjana keuangan mikro. Lulusan dari program studi itu diharapkan menjadi pengusaha tangguh atau mendampingi UMKM, baik dari sisi administrasi maupun manajemen. Gedung Microfinance juga akan menyimpan data base keuangan mikro.

"Gedung Microfinance ini simbol sekaligus wadaha kegiatan integrasi antara akademik dan pendampingan UMKM.? Ini merupakan yang pertama dibangun di institusi perguruan tinggi. Keberadaan Gedung Microfinance akan mendukung program pemerintah yang meminta kampus berkontribusi secara strategis untuk kemandirian ekonomi berbasis kerakyatan," terang JK.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menuturkan pihaknya memilih Kampus Unhas sebagai lokasi pembangunan Gedung Microfinance bukan tanpa alasan. Fakultas Ekonomi pertama dan tertua di Indonesia lahir di Unhas. Lalu, praktik microfinace di Indonesia ternyata terbesar ada di Sulsel. "Ke depannya program ini juga akan kami kembangkan di perguruan tinggi lain," tutur dia.

Asmawi mengatakan dalam beberapa tahun terakhir banyak pihak dari luar negeri yang mencoba belajar microfinance di BRI. Setelah adanya Gedung Microfinance di Kampus Unhas, pihaknya tidak akan lagi menerima pihak luar negeri itu karena akan mengarahkannya ke Unhas. "Boleh masuk belajar tapi lewat Unhas. Jadi alumnus Unhas ya alumnus BRI," pungkasya.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: