Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melania Trump Gugat Ulang Daily Mail Sebesar US$ 150 Juta

Melania Trump Gugat Ulang Daily Mail Sebesar US$ 150 Juta Kredit Foto: Harpersbazar.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengacara First Lady Amerika Serikat Melania Trump kembali mengajukan gugatan terkait kasus pencemaran nama baik terhadap surat kabar Inggris Daily Mail.
?
Gugatan terbarunya tersebut diajukan di New York dan berfokus pada tekanan emosional yang diderita akibat laporan Daily Mail.
?
"Pernyataan yang berisi kebohongan dan fitnah tentang (Melania Trump) telah menyebabkan kerusakan luar biasa bagi reputasi profesional maupun personal (Melania) dan prospek peluang ekonominya, serta tekanan emosional akibat penghinaan signifikan itu," kata pegacara Melania Trump, Charles Harder, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (27/2/2017). Melania Trump menuntut ganti rugi senilai US$ 150 juta.
?
Sebelumnya, dalam gugatan awal disebutkan bahwa Melania Trump telah kehilangan 'kesempatan sekali seumur hidup' untuk meraih keuntungan dalam bisnisnya, dikarenakan artikel yang dimuat Daily Mail.
?
Dalam berita yang dipermasalahkan, Daily Mail menuduh bahwa ia pernah berprofesi sebagai seorang perempuan pendamping, sebelum kemudian mencabut artikel itu.
?
Disebutkan dalam gugatan awal bahwa Melania Trump memiliki "kesempatan unik, sekali seumur hidup, untuk meluncurkan merek komersial berdimensi luas, dalam berbagai kategori produk, yang masing-masing bisa menghasilkan berjuta-juta dolar dari hubungan bisnis bertahun-tahun saat (Melania) menjadi salah satu perempuan yang paling banyak difoto di seluruh dunia."
?
Kategori-kategori produk tersebut meliputi pakaian, aksesoris, sepatu, perhiasan, kosmetik, perawatan rambut, perawatan kulit dan wewangian, tambahnya.
?
Namun, gugatan awal tersebut membuat para pengamat mempertanyakan apakah ia bermaksud memperoleh sesuatu yang bersifat finansial dari kedudukannya sebagai ibu negara.
?
Menjawab berbagai kecaman, kepada media AS Charles Harder membantah tudingan bahwa Melania Trump memiliki rencana untuk meraup keuntungan dari statusnya yang tinggi sebagai ibu negara.
?
Saat menarik kembali artikel yang dimuat pada 20 Agustus itu, surat kabar Daily Mail mengatakan mereka tidak berniat untuk menyatakan atau menunjukan bahwa tuduhan ini benar, tidak juga berniat untuk menyatakan atau menyebutkan bahwa Nyonya Trump pernah bekerja sebagai 'perempuan pendamping' atau terlibat dalam 'bisnis seks'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: