Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkab Lebak Minta UMKM Kembangkan Pasar Digital

Pemkab Lebak Minta UMKM Kembangkan Pasar Digital Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Lebak -

Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten meminta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan pemasaran secara online.

"Kami yakin pemasaran melalui teknologi internet dengan digitalisasi secara online akan banyak diminati para konsumen," kata Kepala Bidang UMKM Dinas UKM dan Koperasi Kabupaten Lebak Omas Irawan di Lebak, Senin (27/2/2017).

Pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan PT Telkom guna mendukung pemasaran produk UMKM melalui digitalisasi media internet.

Pemasaran digitalisasi itu cukup dikenal masyarakat luas baik di tanah air maupun mancanegara.

Kecanggihan digitalisasi internet itu bisa langsung diakses melalui online dengan website warung bisnis.com.

Potensi UMKM di Kabupaten Lebak cukup berkembang diantaranya kerajinan gula aren, dompet, tas, kerupuk emping, kerajinan bambu, anyaman pandan, batik, abon ikan, sale pisang, batu fosil, permata kalimaya dan kuliner makanan tradisional.

Namun, mereka pelaku UMKM hingga kini kesulitan pemasaraan.

Pemerintah mendorong agar pelaku UMKM memasarkan produknya dengan penggunaan teknologi digitalisasi internet.

"Kami berharap melalui pemasaran secara online itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi pelaku UMKM," katanya menjelaskan.

Menurut Omas, pemasaran melalui teknologi media internet secara online cukup menguntungkan bagi pelaku UMKM.

Sebab, mereka menjual aneka produk hanya gabung dengan website warung bisnis.com juga belanja.com.

Pemasaran melalui digital itu juga bekerja sama dengan PT Telkom agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

"Saya kira pemasaran secara online sangat tepat di era globalisasi juga kecanggihan teknologi sehingga dapat membantu pemasaran UMKM," katanya.

Untuk meningkatkan kualitas produk UMKM, ujarnya, kini kualitas sumber daya manusia (SDM), pelayanan aparatur pemerintah, dan pelaku usaha ditingkatkan.

Apalagi, saat ini sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga perlu peningkatan kualitas produk unggulan daerah itu.

Selain itu, pelaku usaha juga harus memiliki keunggulan dengan produk luar sehingga produk UMKM diminati pasar bebas tersebut.

Apabila pelaku usaha itu belum siap menghadapi pasar bebas MEA, maka dipastikan serbuan produk barang luar akan membanjiri pasar domestik.

"Kami optimistis produk unggulan Lebak akan diminati pasar domestik dan dunia melalui digitalisasi online itu," ujarnya.

Seorang perajin kain tenun khas Baduy Neng (40) mengakui dirinya selama ini menjual produk kain tenun tersebut lewat pengunjung atau wisatawan yang datang ke kawasan Baduy dengan omzet penjualan sekitar 30 kain per pekan.

Saat ini, harga kain tenun itu antara Rp250 ribu sampai Rp300 ribu per kain. Ia optimistis pemasaran melalui digitalisasi secara online itu akan lebih dikenal masyarakat luas.

Kemungkinan akan banyak pesanan dari berbagai daerah di Tanah Air hingga mancanegara. "Kami menyambut positif pemasaran digitalisasi kecanggihan teknologi media internet melalui program PT Telkom itu," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: