Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Forextime: Tunggu Pidato Trump, IHSG akan Terombang-ambing

Forextime: Tunggu Pidato Trump, IHSG akan Terombang-ambing Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis Forextime Lukman Otonuga, memandang bahwa, Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia kemungkinan akn terombang-ambing antara naik dan turun karena investor mengambil posisi defensif menjelang pidato Presiden AS Donald Trump di hadapan Kongres.

Walaupun ekonomi Indonesia tetap terlihat tangguh dengan fundamental ekonomi yang semakin stabil dan peningkatan harga komoditas, ketidakpastian seputar Trump tetap menjadi tantangan eksternal yang signifikan.

"Kekhawatiran bahwa pidato Trumpkali ini akan kurang memberi kejelasan telah mengakibatkan penghindaran risiko yang menekan saham Asia pada awal pekan perdagangan ini. Apabila pemangkasan pajak "fenomenal" tidak berhasil memenuhi ekspektasi pasar, maka aksi jual besar-besaran dapat terjadi secara umum dan IHSG berpotensi melemah," ujarnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Lebih lanjut Ia menuturkan jika dilihat dari aspek mata uang, melemahnya Dolar AS karena ketidakpastian dapat memberi inspirasi bagi investor yang bullish terhadap Rupiah untuk mengantarkan USDIDR ke 13280.

Ia pun menyebutkan bahwa sorotan utama pekan ini adalah pidato Trump di hadapan Kongres yang diharapkan pasar memberikan kejelasan yang sangat diperlukan tentang rencana Trump seputar topik pemangkasan pajak, kesehatan, dan lapangan kerja. Walaupun tetap ada optimisme terhadap janji-janji Trump untuk mendongkrak pertumbuhan AS via pemangkasan pajak dan belanja infrastruktur, ada risiko bahwa Wall Street akan mengalami aksi jual tajam apabila tidak ada berita baru terkait hal ini.

"Indeks Dolar terus berkisar di sekitar 101.10 tapi dapat tergelincir apabila Trump gagal meyakinkan para peserta mengenai janji-janjinya yang mengguncang pasar dalam pidatonya kepada Kongres di hari Selasa ini. Dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar berada di rentang yang tak beraturan di grafik harian. Apabila terjadi penurunan di bawah 101.00 maka akan terbuka jalan untuk penurunan lebih lanjut menuju 100.50," terangnya.

Sementara itu, untuk streling diperkirakan akan rentan melemah pada perdagangan hari Senin karena laporan kemungkinan referendum Skotlandia akan terjadi di bulan Maret memperbesar ketidakpastian masalah Brexit. Penurunan ini semakin diperburuk karena Perdana Menteri Theresa May mengumumkan berakhirnya pergerakan bebas migran Uni Eropa bar yang semakin memicu kekhawatiran hard Brexit. Ketidakpastian masih terus menyelimuti Sterling dengan semakin meningkatnya kegelisahan menjelang pengaktifan Pasal 50 di bulan Maret yang semakin mengekspos GBP pada goncangan penurunan.

"Dari sudut pandang teknikal, GBPUSD tetap sangat tertekan pada grafik harian. Apabila terjadi breakdown di bawah 1.2400 maka dapat terjadi penjualan lebih lanjut menuju 1.2200," tambahnya.

Adapun, di pasar finansial dan risiko politik telah meningkatkan ketertarikan terhadap aset safe haven, termasuk emas. Logam mulia ini tetap sangat bullish pada grafik harian dan dapat semakin meningkat di jangka pendek apabila USD semakin melemah. Karena pasar sedang waspada menjelang pidato Trump di hadapan Kongres Selasa ini, para investor bullish mungkin memanfaatkan kegelisahan ini untuk mengantarkan harga komoditas ini semakin tinggi menuju $1260.

"Dari sudut pandang teknikal, $1250 dapat menjadi support intraday minor yang memicu kenaikan lebih lanjut menuju $1260 atau bahkan lebih tinggi," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: