Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

QNB Indonesia Pacu Right Issue

QNB Indonesia Pacu Right Issue Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menggelar penerbitan saham baru dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue pada tahun ini. Melalui aksi ini, perseroan menargetkan dapat menambah jumlah modalnya menjadi Rp4,25 triliun.

Plt Direktur Utama QNB Indonesia Azhar Abdul Wahab mengatakan rencananya perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 8.235.757.284 saham dengan nilai Rp250 per saham. Aksi ini dilakukan sebagai salah satu strategi perseroan untuk memperkuat struktur permodalannya.

"Nantinya modal disetor Bank akan meningkat dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp4,25 triliun," katanya di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Disamping untuk modal, lanjut Azhar dana tersebut rencananya juga akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif perusahaan. dalam bentuk penyaluran kredit.?

"Penambahan modal ini akan mendukung pertumbuhan usaha Bank di tahun 2017 sejalan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah disampaikan kepada OJK. Qatar National Bank, SAQ selaku pemegang saham mayoritas memberikan dukungannya melalui penambahan modal, hal ini menjadikan bukti komitmen berkelanjutan dalam mengembangkan kinerja anak perusahaannya dan turut berkontribusi untuk pertumbuhan perekonomian nasional,?tambah Azhar.

Menyoal kinerja dalam lima tahun terakhir, QNB Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan asset rata-rata sebesar 61% atau bertumbuh 80,94% sejak tahun 2012, meskipun pada tahun 2016 terjadi penurunan asset sebesar 5% dari tahun sebelumnya namun perseroan optimistis dapat membukukan pertumbuhan asset pada tahun berikutnya.

Volume kredit neto perseroan turun 15,57% dari Rp20,79 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp17,55 triliun di akhir tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan dunia usaha seiring dengan belum terlalu kondusifnya perekonomian global maupun nasional.

Pada tahun 2016, Bank? mengantisipasi kondisi perekonomian nasional dengan melakukan langkah strategis dengan prinsip kehati-hatian untuk meningkatkan loan loss coverage melalui upaya pembentukan CKPN Kredit menjadi Rp736,73 miliar.

Sebagai dampak dari peningkatan CKPN, perseroan harus rela menderita rugi bersih sebesar Rp650,33 miliar. Sedangkan Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 43,47% menjadi Rp3,48 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: