Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarif Listrik dan Emas Kerek Inflasi 0,23%

Tarif Listrik dan Emas Kerek Inflasi 0,23% Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Februari? 2017 sebesar 0,23%. Penyumbang inflasi paling besar berasal dari ?perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,75%?dengan andil 0,17%.

?Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu tarif listrik sebesar 0,11% . Untuk tarif listrik disebabkan oleh penyesuaian subsidi listrik untuk rumah tangga yang mempunyai daya 900 VA. Efeknya sudah kita lihat pada Januari lalu. Pada Februari ini adalah rumah tangga pengguna daya 900 VA yang membayar menggunakan pasca bayar,?Kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).

Berikutnya kelompok sandang yang mengalami inflasi sebesar 0,52%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,03% ??Harga emas di pasar internasional naik dan ini berpengaruh sehingga emas perhiasan kepada inflasi sebesar 0,03%,? tambahnya.

Selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,39% dengan andil 0,07%. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu kue kering berminyak, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.

Untuk bahan makanan ,ia mengungkapkan justru mengalami deflasi 0,31% di Februari ini. ??Ini tentu saja merupakan capaian yang sangat bagus, karena biasanya bahan makanan pergerakannya luar biasa yang menyebabkan inflasi. Tetapi pada Februari ini bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,31%,"paparnya.

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, beras, kol putih/kubis, tomat sayur dan tomat buah. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu cabai rawit, bawang merah, bayam, mie kering instant, ikan segar, dan minyak goreng.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: