Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PPN Sebut Kedatangan Raja Salman Kunjungan Biasa

Menteri PPN Sebut Kedatangan Raja Salman Kunjungan Biasa Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud ke Indonesia merupakan kunjungan biasa. Toh, tidak ada janji tertentu dari Raja Salman mengenai investasi ke Indonesia. Sejauh ini, kerjasama dan investasi yang pasti sebatas pembangunan dan perluasan kilang minyak Pertamina di Cilacap.

"Soal (kunjungan) Raja Salman itu kunjungan biasa kok. Nggak ada janji tertentu, cuma kilang Pertamina saja yang sudah pasti," kata Bambang, seusai memberikan pengarahan ke ratusan pejabat dan PNS dalam Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan di Hotel Clarion Makassar, Sulsel, Rabu (1/3/2017).

Kunjungan kenegaraan Raja Salman ke Indonesia berlangsung pada 1-3 Maret mendatang. Dalam kunjungan tersebut, Raja Salman membawa 1.500 orang, sepuluh menteri, dan 25 pangeran. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali pada tanggal 4-9 Maret 2017.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan pemerintah untuk bisa menangkap peluang kerjasama atas kunjungan Raja Salman. Fadli berpendapat kedatangan Raja Arab setelah puluhan tahun berlalu merupakan momentum strategis. Bukan hanya sekadar untuk menarik investasi Arab Saudi, tapi juga mendorong peningkatan pelayanan fasilitas haji dan umrah bagi jemaah Indonesia.

"Selain investasi dan kerjasama di berbagai bidang, kunjungan Raja Arab Saudi bisa dimanfaatkan pemerintah untuk meminta peningkatan fasilitas untuk pelayanan jemaah haji dan umrah. Kita berkepentingan karena banyak orang orang Indonesia berhaji dan berumrah," tutur politikus dari Partai Gerindra ini.

Fadli Zon mengharapkan kunjungan kenegaraan Raja Salman tidak sebatas seremonial belaka. Sejauh ini, pihaknya mendengar ada tiga sektor yang bakal dikerjasamakan. Di antaranya yakni pembangunan kilang minyak, pengadaan perumahan hemat biaya dan pariwisata.

"Kedatangan Raja Salman ini sangat strategis. Kedatangan Raja Salman sebagai pemimpin di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi mesti ditangkap sebagai peluang untuk investasi. Pemerintah harus bisa menangkap peluang tersebut dan jangan sebatas seremonial belaka," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: