Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APLN Siap Sulap Karawang Jadi Kota Industri Berbasis Properti

APLN Siap Sulap Karawang Jadi Kota Industri Berbasis Properti Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Karawang yang dulunya dikenal sebagai lumbung padi nasional, sekarang mulai memantapkan posisinya sebagai kota industri dengan ditunjang berbagai proyek properti. Berbagai pengembang dari kelas lokal maupun nasional tumbuh menjamur. Salah satu pengembang nasional yang ikut membangun Karawang saat ini adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

?Karawang kami yakini akan terus tumbuh ekonominya dengan menjamurnya proyek-proyek industri dan properti. Tahun 2017 ini, kami tempatkan Karawang menjadi salah satu unggulan proyek Residential APL, selain Medan, Balikpapan, dan Batam,? tambah Agung Wiradjaya, Assistant Vice President Strategic Marketing APL, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Agung menunjuk beberapa kota dimana sejumlah proyek Agung Podomoro Land akan mulai beroperasi pada tahun ini.

Setelah lebih 90 persen rumah dan ruko di kompleks hunian tapak Grand Taruma, Karawang, Jawa Barat, terisi dibeli konsumen. Mulai tahun ini, pengembangnya yakni PT Pesona Gerbang Karawang, anak usaha dari? PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), mulai menawarkan produk rumah kebun (garden house) kepada para konsumen premium. Tahun ini, APL juga berencana mengembangkan satu kawasan di dekat Grand Taruma, yang dinamakan Taruma City.

Berbeda dengan rumah klaster yang ukuran tanahnya biasanya lebih terbatas dan model rumahnya seragam dalam satu klaster. Konsep rumah kebun yang dijual rata-rata memiliki luas tanah sekitar 300 meter persegi dengan bangunan rumah kecil 38 meter persegi di dalamnya.

?Keuntungan membeli rumah kebun, konsumen selanjutnya dapat leluasa merancang sendiri pengembangan bentuk rumahnya sesuai selera,? ujar Rina Irawan, General Manager Grand Taruma.

Dengan harga tanah di kawasan sekitar Grand Taruma yang terus melejit naik sejak kehadiran kompleks hunian ini pada tahun 2011, investasi rumah kebun dipandang akan lebih menguntungkan dibanding rumah klaster.

?Dulu sebelum ada Grand Taruma, harga tanah disini sekitar Rp 700 ribu per meter persegi, setelah Agung Podomoro Land masuk harga naik jadi Rp 1,7 juta, kini setelah Grand Taruma semakin mapan harga tanah naik jadi gila-gilaan, rata-rata sekitar Rp 10 juta per meter persegi. Tapi kami akan menjual rumah kebun sekitar Rp 8 juta per meter persegi tergantung lokasi,? ujar Rina.

Dari 9 klaster perumahan di dalam kawasan Grand Taruma, 8 klaster telah diserahterimakan 1.134 unit rumah tropis dua lantai dalam berbagai tipe, sedangkan 1 klaster yakni klaster Adityawarman akan disediakan untuk segmen rumah kebun sejumlah 31 unit. Lokasi klaster Adityawarman ini berada di bagian depan dari kawasan, sehingga sangat strategis. Perlu diketahui kompleks perumahan Grand Taruma ini merupakan kawasan perumahan premium. Harga rumah disini antara Rp 1,2 miliar untuk tipe terkecil 69/126 hingga Rp 3,7 miliar untuk tipe 235/300. ?Kini tinggal tersisa 99 unit rumah yang terdiri dari rumah kebun dan rumah Hook beserta 8 unit ruko,? ujar Rina.

Menempati area seluas 48 hektar, Grand Taruma Karawang mengusung konsep hunian hijau, dengan total 40 persen dari kawasan untuk area penghijauan, dan model-model bangunan di dalamnya berupa bangunan tropis modern yang asri, lapang, dan lingkungan sekitar bersih.

Komplek hunian asri ini terletak sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil ke pintu tol Karawang Barat dari jalur tol Jakarta ? Cikampek.? Hanya perlu sekitar 1,5 ? 2 jam perjalanan ke Jakarta lewat jalur tol. Di sekelilingnya ada banyak lokasi kawasan industri di daerah Karawang Barat, komplek hunian Grand Taruma ini banyak diminati para ekspatriat yang bekerja di kawasan-kawasan industri.

?Banyak orang Jepang yang menyewa? rumah-rumah di Grand Taruma. Kalau orang Jepang yang terkenal mempunyai standard tinggi sudah mau masuk, maka teman-temannya ekspatriat Eropa dan Korea juga akan mengikuti,? ujar Rina menambahkan. Data Pemerintah Kabupaten Karawang tercatat ada sekitar 13.000 perusahaan manufaktur besar dengan 900.000 karyawan, termasuk ekspatriat.

Menurut Rina Irawan, harga sewa rumah-rumah di dalam Grand Taruma kini berkisar Rp 70 ? 80 juta per tahun. Kompleks hunian premium ini dilengkapi dengan water park seluas 2,4 hektar, food area seluas 2 hektar, rumah sakit, pom bensin, kampus, club house, dan keamanan yang terjaga 24 jam ditunjang berbagai fasilitas seperti CCTV dan panic button.

Selain diminati para ekspatriat, sebagian besar pembeli rumah disini juga para pengusaha dan pedagang kaya dari Karawang, Jakarta, Bekasi, dan Rengasdengklok.

Setelah sukses memantapkan kawasan hunian Grand Taruma, pada pertengahan 2017 ini, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana mulai membangun superblok baru di pusat kota Karawang bernama Taruma City. Kawasan baru ini akan menempati lahan seluas 5,5 hektar, di Jalan Kertabumi, yang merupakan pusat bisnis, perdagangan, dan perkantoran di Karawang. Direncanakan menyasar segmen pasar menengah, Taruma City akan berisi 320 unit ruko yang dijual Rp 2 ? 5 miliar, beberapa unit rumah tapak, dan tower apartemen.

"Kebutuhan ruko di Karawang masih tinggi. Peminatnya dari para pedagang dan pengusaha di Karawang sendiri. Di Karawang ini ada banyak padagang kaya dan pengusaha sukses lho, mereka membutuhkan perkantoran dan juga kawasan bisnis yang layak,? ujar Rina Irawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: