Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Temui Dubes Rusia, Jaksa Agung AS Jeff Sessions Dituntut Mundur

Temui Dubes Rusia, Jaksa Agung AS Jeff Sessions Dituntut Mundur Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaksa Agung Amerika Serikat Jeff Sessions diketahui pernah bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk AS pada masa kampanye Donald Trump walau dalam sidang dengar pendapat di Senat mengaku "tidak pernah berkomunikasi dengan orang Rusia".

Kementerian Kehakiman menegaskan Sessions bertemu dengan Sergei Kislyak sebanyak dua kali, yakni pada Juli dan September tahun lalu, namun dalam perannya saat itu sebagai anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat.

Sessions saat itu masih merupakan seorang senator, namun ia tidak mengungkapkan peristiwa yang terjadi di rumahnya tersebut saat menjalani sidang konfirmasi di Senat, Januari lalu. Namun Sessions menekankan bahwa ia "tidak pernah membahas isu-isu kampanye dan politik dengan pejabat Rusia," seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Komunitas intelijen AS percaya peretas komputer yang diduga warga Rusia menerobos jaringan komputer Partai Demokrat untuk membantu kemenangan Trump atas calon Partai Demokrat, Hillary Clinton. Bulan lalu, Penasehat Keamaan Nasional Michael Flynn diberhentikan karena memberi informasi yang tidak benar kepada Gedung Putih terkait pertemuannya dengan Kislyak.

Flynn diketahui berbincang dengan Sergei Kislyak melalui telepon pada Desember lalu. Dalam perbincangan itu, Flynn dituding mendiskusikan tentang sanksi AS terhadap Rusia.

Pemimpin minoritas di parlemen, Nancy Pelosi menuduh Sessions telah 'berbohong di bawah sumpah' dan menuntutnya untuk mundur.

Politikus Demokrat lainnya meminta agar dia menarik diri dari proses penyelidikan oleh FBI terhadap dugaan peretasan Rusia saat proses pemilihan presiden. Dalam keadaan normal, sebagai Jaksa Agung ia bertugas mengawasi penyelidikan tersebut.

Koran Washington Post melaporkan Sessions dan Sergei Kislyak melakukan pertemuan pribadi di kantor Sessions pada bulan September. Sebelumnya, pada musim panas, keduanya juga berbicara dalam sebuah pertemuan dengan beberapa duta besar negara lain.

Dalam waktu satu tahun, Sessions bertemu dengan 25 duta besar negara asing. Namun, pertemuan dengan Kislyak berlangsung ketika dia menjadi bagian dari tim kampanye Donald Trump dan di tengah berhembusnya laporan bahwa Rusia ikut campur tangan dalam pemilihan presiden AS.

Kendati demikian, Session tetap mendapat dukungan dari Gedung Putih yang mengecam hal yang menurut mereka sebagai 'serangan terbaru atas pemerintah Trump oleh pendukung Demokrat'. Namun Session menegaskan dia akan mengundurkan diri 'jika memang itu tepat".

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: