Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag: Indonesia Incar Peluang Pasar Negara IORA

Mendag: Indonesia Incar Peluang Pasar Negara IORA Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia tengah mengincar peluang untuk melakukan penetrasi pasar ekspor dari negara-negara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera India (IORA), mengingat beberapa diantara negara anggota tersebut merupakan pasar nontradisional bagi produk-produk dalam negeri.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/3/2017) mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk membangun kemitraan strategis dengan negara-negara anggota IORA, termasuk menyasar pasar ekspor nontradisional seperti wilayah Afrika dan Timur Tengah.

"Indonesia berpeluang membangun kemitraan dengan negara anggota IORA, dan pasar ekspor nontradisional. Dengan berbekal daya saing kita," kata Enggartiaso.

Enggartiasto mengatakan, beberapa contoh potensi yang dimiliki IORA untuk potensi ekspor adalah pasar Afrika. Tercatat, potensi tersebut mencapai 550 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2016, namun realisasi ekspor Indonesia baru mencapai 4,2 miliar dolar AS.

Selain itu, potensi lain adalah dengan pasar Timur Tengah yang mencapai 975 miliar dolar AS, sementara lima miliar dolar AS. IORA merupakan forum kerja sama antar negara terbesar di Samudera Hindia yang berdiri pada tahun 1997.

IORA beranggotakan 21 negara yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Selain itu, sebanyak tujuh negara mitra wicara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Tiongkok, dan Perancis. Tercatat, sebanyak empat negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia serta enam negara mitra AS, RRT, Jerman, Inggris, Jepang dan Perancis merupakan anggota G20. "Hal ini membuktikan betapa strategisnya peran IORA dalam perekonomian dunia," tambah Enggartiasto.

Pemerintah dan para pelaku usaha dari negara-negara di lingkar Samudera Hindia yang tergabung dalam IORA akan bertemu pada IORA Summit yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Perdagangan intra-regional IORA di tahun 2015 mencapai 777 miliar dolar AS atau naik 300 persen dibandingkan tahun 1994 yang sebesar 233 miliar dolar AS.

Selain itu, Samudera Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas. Bahkan lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini.

IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk atau sebanyak 35 persen penduduk dunia. Namun, perannya baru sebesar 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen PDB global, dan 13 persen tujuan penanaman modal asing (PMA).

Tercatat, sebesar 96 persen perdagangan intra-IORA dikuasai enam negara, yaitu Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan. Beberapa negara yang tengah menjadi perhatian penting Pemerintah Indonesia dalam hal perdagangan adalah Bangladesh, Kenya, Mozambik, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Iran. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: