Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serba Sambal Khas Sumatera Utara Ala Rumah Giling

Serba Sambal Khas Sumatera Utara Ala Rumah Giling Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Sumatera Utara selama ini terkenal dengan kota kulinernya, bukan saja dari kue maupun buah durian. Kali ini seorang pelaku usaha asal Mandailing Natal meramu cabai menjadi sambal khas Sumatera Utara.

Bagi yang bukan berasal dari Sumut, banyak orang yang tidak mengenal sambal andaliman, sambal tuk tuk, dan beberapa sambal asli santapan khas suku Batak. Sehingga, dengan meramu beberapa sambal tersebut maka sepasang suami istri, yakni Michael Hasibuan dan Harumi Sonia mencoba untuk berusaha di bidang kuliner ini.

"Kita sudah buka dari tahun 2015 yang lalu, namun pemasaran usaha ini masih dari mulut ke mulut saja. Lama-kelamaan suami saya mencoba untuk bagaimana caranya agar usaha ini berjalan. Hingga akhirnya banyak orang mulai mengenal," katanya di rumah produksinya, Jalan Alfalah Raya, Medan, Sabtu (4/3/2017).

Dikatakannya, usaha yang berkiblat serba sambal ini diawali oleh?sang ibu mertua Harumi yang pintar memasak. Ia menceritakan sambal andaliman dan sambal tuk tuk sangatlah istimewa di keluarga ini.

"Kami mulai percaya diri pada bulan April 2016 yang lalu untuk membuka toko sistem online sehingga kami mulai membuat nama usaha dan masuk ke perusahan online ternama di Indonesia," ujarnya.

Dikatakannya, usaha ini dinamakan Rumah Giling. Alasan pemberian nama, sambal-sambal ini dibuat dengan cara digiling. Setelah memiliki merek sendiri?mulailah produk usaha mereka dipromosikan ke beberapa media sosial. Bahkan, saat ini produk mereka sudah diperjualbelikan di situs belanja online seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Pesona.

"Bahkan, kami juga kerja sama dengan JNE untuk pengantar barang agar konsumen lebih puas dan pengiriman?barang tidak memakan waktu lama," ujarnya.

Wanita mualaf keturunan Tionghoa mengaku dirinya?sangat bahagia sebab sambal-sambal produknya telah dikirim hingga keluar negeri. "Alhamdulillah, selain luar Sumut seperti Pulau Jawa, kita juga sudah pasarkan ke Inggris, Italia, dan Malaysia," katanya.

Ia mengatakan tiap-tiap produk serba sambal memiliki harga berbeda. Untuk yang harga Rp30 ribu dengan berat 150 gram sambal andaliman, tuk tuk, narara, tipul tipul, balacan, narata. Sedangkan harga Rp35 ribu dengan berat 200 gram yaitu sambal andaliman, udang ebi, teri kacang dan udang giling.

Dikatakannya, modal awal pasangan ini membuka usaha hanya sebesar Rp5 juta dengan bekerja sama pada pedagang cabai di Medan. Ia mengatakan bahwa pada saat ini Rumah Giling?membeli cabai 10 kg tiap hari sebagai bahan baku.

"Sebulan sudah dipasarkan hingga 500 pack sambal ke semua daerah. Kalau lebaran pesanan hingga dua kali lipat juga saat lebaran haji para calon jamaah banyak pesan untuk mereka makan di sana," ujarnya.

Dikatakannya, produk sambal ini sudah berlabel halal dari MUI dan dari Dinas kesehatan. Sebab katanya, jaminan produksi harus paling utama agar masyarakat mengetahui status produknya.

"Kami berharap ke depan akan kami tambah lagi produknya dengan durian kupas untuk pelanggan setia kami," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait