Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berharap Badjoe Kinantan Jadi Oleh-oleh Khas Medan

Berharap Badjoe Kinantan Jadi Oleh-oleh Khas Medan Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Anak muda di Kota Medan, Sumatera Utara, sangat mengutamakan penampilan. Mereka memperhatikan penampilan mulai dari pakaian berbahan kemeja maupun kaos hingga sepatu dan tas paling ngetren saat ini. Anak muda di Kota Medan sangat menyukai kaos bersablon dengan hiasan kata-kata unik. Alhasil, pelaku usaha bidang baju tertantang untuk membuat desain yang disukai anak muda.

Seperti yang dikatakan pemilik Badjoe Kinantan, Solthan Maulana Pasaribu, saat ini pelaku bisnis memiliki dua pilihan, yakni, membangun sistem bisnis sendiri atau mengadopsi sistem bisnis yang sudah berkembang (franchise).

Ia mengatakan tantangan yang harus ditaklukkan dalam membangun model bisnis sendiri adalah harus selalu siap berpikir di luar kebiasaan. Ia mengatakan setiap produk yang dijajakan memiliki desain yang berbeda sehingga setiap produksi selalu menciptakan desain baru.

"Saya membuka bisnis Badjoe Kinantan dengan cara membangun sistem sendiri. Artinya, saya memulai dari dasar. Saya terbiasa menghindari kondisi nyaman. Di sini saya ditempa berpikir di luar kebiasaan. Kalau kita berpikir stagnan maka kehidupan juga stagnan. Kalau kita ditempa berpikir out of the box maka semangat untuk maju itu semakin besar," katanya di Merdeka Walk Medan, Minggu (5/3/2017).

Dikatakannya, usaha Badjoe Kinantan dimulai pada tahun 2012. Dikarenakan kecintaan terhadap klub sepakbola PSMS Medan, ia pun memutuskan memilih unsur komunitas.

"Saya memilih unsur komunitas. Kalau dipikir, komunitas terbesar di dunia ini dan fanatik itu sepakbola. Nah, saya pilih Kinantan. Nama Kinantan ini kan julukan klub PSMS Medan, saya juga pecinta PSMS. Karena itu, saya ambillah nama Badjoe Kinantan," ujarnya.

Sejak awal membangun bisnis Badjoe Kinantan, ia sudah memiliki visi untuk menjadikan Badjoe Kinantan sebagai oleh-oleh khas dari Kota Medan.

"Ingin menjadikan ini oleh-oleh khas Medan. Makanya dari awal saya buat slogan, oleh-oleh antibasi Medanesia, dan jangan tinggalkan Medan tanpa Badjoe Kinantan," ujarnya.

Saat ini, Badjoe Kinantan sudah memiliki lima outlet. Adapun outlet utama berada di kilometer 0 Kota Medan, yakni di Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota. Sedangkan empat outlet lainnya, berada di Hotel Emerald Garden, Hotel Santika Medan, Rumah Oleh-oleh Medan, Jalan Kruing, dan Warkop Medan Kalee Jalan Sei Bekala.

"Kalau ingin mengembangkan bisnis, pasti selalu ada. Fokus saya di Medan, untuk buka sampai luar kota, tidak. Tapi, produk kita sampai ke luar kota bahkan ke luar negeri, iya. Sejauh ini saya juga membuka kesempatan bagi yang lain, jika mau bekerja sama," ujarnya.

Ia mengharapkan jika orang-orang datang ke Medan, langsung mengingat Badjoe Kinantan. Harapannya, Badjoe Kinantan bisa benar-benar menjadi oleh-oleh dan pastinya Medan lebih dikenal di kota lain. Untuk menarik pengunjung, setiap hari Badjoe Kinantan menyediakan diskon. Diskon yang diberikan hingga Rp25 ribu per baju.

"Ada promo setiap hari, Rp 25 ribu. Namun, tidak semua produk. Jadi langsung potongan harga," kata pria yang lahir tahun 1977 ini.

Harga normal yang dijual, untuk ukuran anak-anak seharga Rp70 ke Rp75 ribu. Sedangkan ukuran dewasa, mulai harga Rp85 hingga Rp130 ribu. Outlet yang buka mulai pukul 09.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB ini pun menyajikan kualitas produk dengan jenis Cotton Combat 30 S.

"Untuk pemasaran, selain di outlet yang berdiri, Badjoe Kinantan juga menyediakan pembelian melalui media online, yakni Facebook, Instagram, dan Blackberry Messanger," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait