Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Bishop Temui Menko Luhut Bahas Terorisme Hingga Freeport

Menlu Bishop Temui Menko Luhut Bahas Terorisme Hingga Freeport Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan guna membahas berbagai topik menyangkut hubungan kedua negara.

Menlu Bishop yang ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta Senin (6/3/2017), mengatakan topik yang dibahas adalah sejumlah bidang kerja sama. "Kami membahas tentang banyak bidang kerja sama, mulai dari terorisme hingga perekonomian," katanya.

Bishop menambahkan kunjungan ke kantor Luhut juga merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Presiden Jokowi ke Australia beberapa waktu lalu. "Ada sejumlah hal yang dikoordinasikan bersama seperti navigasi dan perdagangan," imbuhnya.

Menko Luhut dalam kesempatan yang sama, mengatakan pertemuan dengan Bishop banyak membahas tentang sejumlah bidang kerja sama kedua negara. "Kami bicara soal Montara, Papua, juga ekonomi serta potensi terorisme. Kami bahas banyak sekali, termasuk menyamakan persepsi atas ancaman dan masalah bersama di masa depan," katanya.

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan, terkait kegiatan ekonomi di wilayah Laut China Selatan, Indonesia terbuka untuk bekerjasama dengan negara lain.

Australia sendiri, menurut Luhut merupakan mitra strategis Indonesia sehingga kedua negara bisa melakukan banyak hal bersama.

"Tentunya, untuk aktivitas ekonomi, kita bisa melakukan banyak hal. Tidak hanya di sana (Laut China Selatan) tapi juga di Natuna atau pertambangan bisa kerja sama dengan Australia. Kita bisa lakukan banyak hal," katanya.

Ada pun terkait masalah Freeport, Luhut menyampaikan kepada Menlu Bishop harapan pihak Indonesia untuk segera mendapatkan solusi terbaik dalam penyelesaian kisruh dengan perusahaan tambang asal AS itu.

"Saya menyampaikan harapan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan 'win win solution' dalam masalah Freeport. Kami ingin mencapai kesepakatan bisnis. Tapi kami juga berpikir setelah 50 tahun kami harus pikirkan harapan masyarakat soal Freeport," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: