Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan: Mekanisasi Pertanian Dukung Indonesia jadi Lumbung Pangan Dunia

Kementan: Mekanisasi Pertanian Dukung Indonesia jadi Lumbung Pangan Dunia Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jember -

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian Prof (R) Risfaheri mengatakan mekanisasi pertanian mendukung pencapaian Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, maka dibutuhkan peraturan perundangan, ekstensifikasi/intensifikasi, infrastruktur irigasi dan sumber-sumber air, pasar tata niaga, serta alat dan mesin pertanian," katanya dalam Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMATETANI) 2017 di Gedung Soetardjo Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Selasa (7/3/2017).

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, mekanisasi pertanian mendorong peningkatan produksi komoditas unggulan perkebunan, seperti kelapa sawit hingga 14,42 persen, kakao sebanyak 13,6 persen, dan kopi sebanyak 2,47 persen.

Menurutnya pertanian modern atau mekanisasi pertanian saat ini adalah sebuah keharusan di sektor pertanian karena pertanian di Indonesia menghadapi permasalahan degradasi sumber daya lahan, pencemaran pertanian, variabilitas dan ketidakpastian iklim.

"Selain itu permasalah konversi dan alih fungsi lahan juga menjadi ancaman-ancaman yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Indonesia," katanya.

Melalui mekanisasi pertanian, lanjut dia, diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktivitas tenaga kerja dan lahan, serta kualitas hasil produksi, mengurangi beban petani dan menurunkan ongkos produksi.

"Untuk mendukung mekanisasi pertanian, Kementerian Pertanian telah melakukan banyak hal dalam dua tahun terakhir di antaranya pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) yang mencapai 180.000 unit, subsidi pupuk sebanyak 9,55 juta ton/tahun," tuturnya.

Selain itu, rehabilitasi jaringan irigasi sebanyak 3,05 juta hektare, asuransi pertanian sebanyak 373.000 hektare, kemudian pembuatan unit pengolahan pupuk organik sebanyak 527 unit, dan optimalisasi lahan sebanyak 1,03 juta hektare yang semuanya ditujukan untuk percepatan pembangunan pertanian modern.

"Saya berharap seluruh mahasiswa Teknik Pertanian yang hadir hari ini dapat berperan untuk mengembangkan mekanisasi pertanian Indonesia dengan kemandirian alat mesin pertanian yang dapat dikembangkan sendiri demi mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujarnya menambahkan.

Seminar nasional itu dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Jember M. Sulthon, didampingi oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Siswoyo Soekarno. Selain menghadirkan pemateri utama Kepala Balitbang Pascapanen Pertanian, hadir pula Edy Suharianto dari Puslit Kopi dan Kakao, dan Irwan Basri dari PTPN XII.

Kegiatan itu dihadiri sebanyak 200 peserta yang merupakan perwakilan Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian dari seluruh Indonesia, kemudian mereka akan menggelar konggres hingga Minggu (12/3) untuk membahas perkembangan teknologi pertanian di Indonesia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: