Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Usulkan Kawasan Industri Tanah Kuning Masuk PSN

Menperin Usulkan Kawasan Industri Tanah Kuning Masuk PSN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah tengah mempercepat pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan sejumlah pembangunan kawasan industri agar masuk daftar PSN, yang terbaru kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara (Kaltara) diusulkan untuk ditetapkan sebagai PSN pada revisi Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN. Kawasan yang memiliki luas sekitar 10 ribu hektare ini berpotensi menjadi pengembangan industri pengolahan mineral, kelapa sawit, kakao, dan perikanan.

?Dalam tiga tahun ke depan, kami mendorong percepatan pembangunan kawasan industri Tanah Kuning, Kaltara. Apalagi, Kaltara termasuk ke dalam wilayah pengembangan industri di dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,? kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta, kemarin.

Menurut Airlangga lokasi Kaltara cukup strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional serta berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan atau pacific rim dan langsung berhadapan dengan negara tetangga.

?Provinsi ini berada di jantungnya pasifik ke arah kanan, di mana 70% market ke arah situ baik yang ke Asia utara maupun ke Amerika, jadi lebih dekat. Artinya satu jalur pasifik,? jelasnya.

Selanjutnya, pengembangan kawasan industri Tanah Kuning yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 60 ribu orang, akan didukung dengan pembangunan infrastruktur memadai seperti pelabuhan internasional, jalan, jembatan, dan bandara. Selain itu, adanya rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6600 mega watt di Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan dengan nilai investasi sekitar Rp170 triliun.

?PLTA tersebut akan selesai dibangun pada tahun 2020, direncanakan menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa memenuhi suplai listrik untuk seluruh pulau Kalimantan,? ungkap Airlangga. Pembangunan PLTA ini dijalankan oleh PT Kayan Hydro Energi dengan melibatkan investor asing.

Menperin juga mengungkapkan, kawasan industri Tanah Kuning yang berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur, tepatnya pada zona industri dan pusat kota Kabupaten Bulungan memiliki beragam potensi sumber daya alam yang cukup melimpah khususnya energi terbarukan.

Misalnya, untuk mineral dan energi, antara lainbatu gamping (654 ribu ton di Malinau), pasir kuarsa (1 miliar ton di Nunukan), Sirtu (2,5 juta ton di Nunukan), batu bara (970 juta m3/tahun), dan emas. Sedangkan, untuk potensi perkebunan, meliputi kelapa sawit, karet, kakao, kopi, tebu, kapas, tembakau, jagung, dan padi.

Di samping itu, yang juga patut diperhatikan adalah potensi alumina dan bauksit di pulau Kalimantan agar dapat dimanfaatkan secara optimal. ?Dengan ditunjang oleh pembangunan PLTA, diharapkan mampu menyediakan energi listrik yang murah dan kompetitif untuk industri khususnya industri alumina dan turunannya,? imbuh Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: