Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Balikpapan Akan Luncurkan Program Sedot WC Terjadwal

Pemkot Balikpapan Akan Luncurkan Program Sedot WC Terjadwal Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Sebanyak 1.250 rumah di dua Kelurahan Gunung Bahagia dan Sepinggan Baru, Balikpapan, akan menjadi pilot project Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). PDAM Balikpapan sebagai operator dari program tersebut akan melakukan penyedotan setiap empat tahun sekali. Rencananya April 2017, program ini akan diluncurkan resmi oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

Direktur Umum PDAM Gazali Rakhman menjelaskan penunjukan PDAM Balikpapan sebagai operator karena warga yang akan menjadi peserta L2T2 adalah pelanggan PDAM.

"Peserta L2T2 ini juga pelanggan PDAM karena tagihan melalui PDAM setiap bulannya. Jadi, akan lebih mudah," katanya di Balikpapan, Rabu kemarin (8/3/2017).

Program nasional yang akan dilaksanakan Pemkot Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat. Diketahui, mayoritas mayoritas masyarakat Balikpapan tidak melakkan penyedotan atas septic tank.

"Belum lagi pembuatan septic tank yang tidak standar atau kedap sehingga berakibat sumur-sumur masyarakat ini dapat terkontaminasi bakteri e-coli. Penyedotan tinja ini nanti akan diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) untuk nantinya dapat diolah menjadi pupuk dan gas metan. Penyedotan berkala ini melibatkan pengusaha sedot tinja yang selama ini berjalan," terangnya.

Dalam penyedotan tinja ini, imbuhnya, PDAM akan membuat barcode. Setiap penyedotan tinja akan dilakukan scanning barcode begitu pula saat pembuangan ke IPLT Manggar juga akan dilakukan scanning barcode.

"Setiap mau penyedotan, kendaraan yang mau sedot kita barcode, nanti buangnya di IPLT kita dan kita barcode lagi. Kalau dibuang di tempat lain atau sembarang tidak kita bayar," tandasnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Tim L2T2 PDAM Purnamawati menyebutkan sudah ada 306 rumah tangga yang disurvei untuk mengikuti program ini.

"Ada 306 yang memiliki lubang sedot atau memenuhi syarat. Dari jumlah itu, hanya 125 yang bisa dibuka lubang sedot. Nanti sifatnya mandatory (wajib) diikuti karena ini bagian dari upaya penyelamatan lingkungan melalui pembenahan sanitasi," jelasnya.

Pemkot Balikpapan, lanjutnya, sudah memiliki payung hukum berupa Perda Sanitasi yang disahkan pada 2016 dan perwali pengelolaan sanitasi. Untuk besaran iuran yang harus dibayarkan peserta? program L2T2 yakni perbulan membayar iuran Rp9.500 selama empat tahun.

"Hampir Rp500 ribu. Kalau di luaran itu bisa Rp600-700 ribu bayarnya. Makanya kita slogan solusi hemat hidup sehat," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: