Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ikan Olahan Didorong Tembus Pasar Arab

Ikan Olahan Didorong Tembus Pasar Arab Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Arab Saudi, mendorong produk ikan olahan Indonesia masuk dalam pasar Arab Saudi, salah satunya dengan mempertemukan delegasi dagang antar kedua negara.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, KJRI dan ITPC Jeddah mempertemukan Delegasi Dagang Indonesia dengan perusahaan Arab Saudi untuk melakukan kontak dagang dengan komoditas utama produk ikan olahan pada 6 Maret 2017 di Jeddah, Arab Saudi.

Kepala ITPC Jeddah Gunawan mengatakan bahwa Delegasi Dagang Indonesia terdiri dari tim manajemen PT Kelola Mina Laut (KML) Food dan Kelompok Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedangkan perusahaan Arab Saudi yang hadir yaitu BADIR Global Business Development Co. yang merupakan anggota dari Naghi Group.

"PT KML Food merupakan perusahaan Indonesia dengan produk ikan yang telah sukses menembus pasar ekspor tradisional dan berpenetrasi ke pasar nontradisional. Dengan kontak dagang ini diharapkan pangsa pasar produk ikan olahan Indonesia dapat semakin besar di Arab Saudi," ujar Gunawan.

Gunawan mengungkapkan PT KML Food beserta anak perusahaannya merupakan perusahaan Indonesia dengan kemampuan menghasilkan produk ikan dengan kapasitas lebih dari 135 ribu ton dan mempunyai 48 processing plant.

PT KML Food telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Jepang, Tiongkok, dan Australia. Selain itu juga telah melakukan penetrasi pasar ke pasar nontradisional seperti Rusia, Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah termasuk Arab Saudi.

Sedangkan Naghi Group merupakan perusahaan besar dan terkemuka di Timur Tengah yang bergerak di bidang otomotif, transportasi, dan industri perikanan dan makanan.

Forbes merilis Naghi Group di urutan ke-13 dari 50 kelompok bisnis paling berpengaruh di Arab Saudi. Sedangkan Arabian Business pada 2010 mencatat perkiraan kekayaan keluarga Naghi mencapai lima miliar dolar AS atau menempati urutan ke-17 dari 50 keluarga terkaya di Arab Saudi.

Sementara itu, hasil analisis dan kajian yang dilakukan Tim Ekonomi dan Perdagangan yakni ITPC dan KJRI Jeddah, juga menunjukkan bahwa PT KML Food sudah hampir memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan Indonesia untuk masuk pasar Arab Saudi.

Tercatat, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu harga yang kompetitif, mempunyai keamanan pasokan (secure of supply), memenuhi persyaratan standar pelabelan dan pengujian yang dipersyaratkan Saudi Accreditation and Standardization (SASO), persyaratan komposisi produk dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA), serta persyaratan produk halal.

"Produk PT KML Food sudah memenuhi tiga persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu persyaratan SASO, SFDA, dan persyaratan produk halal. PT KML Food harus mampu melakukan negosiasi harga sehingga produk-produk Indonesia ini mampu bersaing di pasar Arab Saudi" kata Gunawan.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin juga menyatakan optimistis produk ikan olahan Indonesia sukses di pasar Arab Saudi.

"Kami, KJRI dan ITPC Jeddah, sudah mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pengusaha Arab Saudi untuk menjalin kontak dagang. Kualitas produk olahan ikan Indonesia sangat kompetitif. Diharapkan, pertemuan ini dapat menstimulasi terjadinya transaksi bisnis di Arab Saudi," tambah Hery.

Potensi ekspor perikanan Indonesia dapat dilihat dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mencatat produksi ikan tangkap Indonesia pada akhir 2015 mencapai enam juta ton. Sedangkan pada akhir 2016 diperkirakan mencapai tujuh juta ton atau tumbuh 16,7 persen.

Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada Oktober 2016 komoditas makanan dan minuman Indonesia yang masuk pasar Arab Saudi tumbuh positif sebesar 6,2 persen.

Komoditas perikanan dan produk ikan juga tumbuh positif sebesar 2,88 persen dan secara year on year tumbuh positif 195,35 persen. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: