Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Akui Masih Banyak Pekerjaan untuk Atasi Pencemaran Lingkungan

China Akui Masih Banyak Pekerjaan untuk Atasi Pencemaran Lingkungan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Beijing -

China masih memiliki banyak pekerjaan untuk membersihkan langit mengingat penegakan hukum lingkungan, yang lemah, dan pemantauan tidak memadai di beberapa tempat, kata Menteri Lingkungan, Kamis (9/3/2017), saat negara itu memasuki tahun keempat "perang melawan pencemaran".

Menteri Perlindungan Lingkungan Chen Jining mengatakan telah ada kemajuan lebih cepat dalam "perang melawan pencemaran" di China bila dibandingkan dengan maju negara, namun China masih perlu berbuat lebih banyak untuk membuat perusahaan dan pemerintah daerah mematuhi aturan.

Peringatan pencemaran umum terjadi di China bagian utara, terutama selama musim dingin ketika permintaan energi, sebagian besar berasal dari batubara, melonjak.

Sejak pertengahan Desember tahun lalu, sebagian besar kawasan utara Cina mengalami serangan beruntun kabut asap tebal, yang menempatkan puluhan kota di titik "siaga merah" dan memunculkan pertanyaan tentang upaya anti-pencemaran, yang dilakukan pemerintah.

Kementerian lingkungan mengumumkan dan membuat malu puluhan perusahaan dan pemerintah daerah karena gagal untuk mematuhi batas darurat buangan industri dan lalu lintas, tapi Chen mengatakan China masih bergerak ke arah yang benar.

"Jika kita melihat situasi secara keseluruhan kami melihat kemajuan," kata Chen, "Itu bukan berarti mengatakan bahwa tidak ada tempat yang tidak memadai, terutama di tingkat distrik, yang merupakan fokus pekerjaan kami saat ini." "Kemampuan lingkungan" China jauh lebih lemah di musim dingin, katanya, menambahkan bahwa langkah-langkah yang ditujukan untuk memecahkan polusi musim dingin sekarang "sangat jelas", dengan penerapan faktor kunci.

Chen mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah di tingkat akar rumput adalah titik "lemah" untuk penerapan hukum lingkungan.

Dia mengungkapkan bahwa 18 tim inspeksi sudah dibentuk untuk menyisir wilayah Beijing-Tianjin-Hebei untuk mencari bukti pelanggaran lingkungan selama wabah kabut asap tebal.

Dia mengatakan mereka berfokus pada 400 kunci "titik nyala" yang bertanggung jawab pada sekitar 40 persen dari emisi di kawasan ini, dan akan bertujuan untuk mengatasi pencemar skala kecil dan "tersebar", termasuk pemanas batubara ukuran kecil, di wilayah tersebut.

Hebei, kawasan penghasil terbesar baja China dan tempat enam dari 10 kota dengan tingkat cemaran udara tertinggi di China pada tahun lalu, mengatakan bahwa prioritas pada 2017 adalah mengendalikan emisi dari pembakaran batu bara oleh rumah tangga dan usaha kecil. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: