Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Kegigihan, Manisan Jambu Lahrido Tembus Pasar Luar Sumut

Berkat Kegigihan, Manisan Jambu Lahrido Tembus Pasar Luar Sumut Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Olahan jambu biji semakin berkelas khususnya di Kota Medan sebab semakin banyak yang tertarik dengan memproduksi manisan jambu.

Sasmalia Laila Syari yang mengemas jambu biji ini, sehingga membuatnya semakin mudah dinikmati dimana saja dan kapan pun. Manisan jambu ini pun bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.

Hadir dengan tiga ukuran kemasan dengan masing-masing, 150 gr, 250 gr, serta 400 gr. Untuk mendapat mencicipi manisan ini, harga nya juga cukup terjangkau. Mulai dari Rp 7000 per kemasan. Ini juga sudah dilengkapi dengan bumbu rujak.

Manisan jambu dengan brand Lahrido ini juga sudah melalui uji kelayakan produk berstandar halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara.

"Awalnya tertarik dengan usaha ini saat bekerja administrasi di salah satu gerai pusat oleh-oleh di kawasan Kualanamu. Saat itu, banyak tamu asal Malaysia mencari manisan jambu. Hal ini pun saya tangkap sebagai peluang usaha. Dan saya sampaikan rencana ini kepada orangtua saya, untuk membuat manisan jambu," katanya di Medan, Sabtu (11/3/2017)/

Hingga dari sekedar coba-coba, ternyata manisan jambu ini mendapat respon pasar cukup bagus. Apalagi Sasmila cukup tahu, jika jambu biji ini, merupakan begitu mudah diterima semua kalangan. Baik dari anak-anak hingga dewasa.

"Memperkenalkannya juga tidak terlalu sulit, begitu dengan mengolahnya. Suplai bahan bakunya sepanjang tahun selalu ada. Dan saya ambil jambu biji dari daerah Tanjung Anom,"ujarnya.

Dalam pengolahan jambu biji menjadi manisan, Sasmila mengatakan sudah memiliki standar. Termasuk rasa dan juga kematangan buah yang diolah menjadi manisan. Dikatakannya, sekali pengerjaan 30 kilo jambu biji namun tidak setiap hari kadang 3 kali seminggu kadang 4 kali seminggu tergantung orderan dari si pemesan.

Untuk menambah modal usahanya, Sasmalia mencoba pinjam uang ke BRI dengan program KUR, tapi sayangnya uang untuk dimodalkanpun ditipu orang. Sehingga Sasmalia pun harus membayar tiap bulan Rp4 jutaan dengan pinjaman Rp 50 juta selama 3 tahun.

"Saya ditipu calon suami saya sendiri, uangnya dibawa lari, saya sekarang membayar tiap bulan, tapi Alhamdulillah, dengan kegigihan dan keseriusan saya, dalam sebulan saya dapat omzet hingga Rp 10 jutaan sehingga saya bisa bayar hutang,"ujarnya.

Dikatakannya, karena produk berbeda dengan kompetitor lain, jadi tidak begitu mengalami kesulitan saat penjualan. "Alhamdulillah, kami juga sudah mulai punya pecinta tersendiri di hati para penikmat manisan jambu di medan,"katanya.

Hingga saat ini, jambu biji pun banyak yang minta terutama dari negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura,"Dan mudah mudahan cepat bisa meng-Indonesia?dan mendunia,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait