Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Penyebab Gaji Habis di Tengah Bulan

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Ini Penyebab Gaji Habis di Tengah Bulan Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru beberapa hari lalu gajian, kok sepertinya kantong sudah kembang kempis dan kalau cek saldo ke ATM rasanya ingin nangis ya. Lalu, ada becandaan lagi gaji lima koma, maksudnya baru gajian tanggal satu, tapi tanggal lima sudah koma atau yang lebih miris lagi gajian tanggal satu, tapi lima jam kemudian sudah koma.

Kalimat di atas sudah sering dijadikan meme di berbagai media sosial dan rasa-rasanya ada benarnya juga dengan kalimat bercandaan tersebut.

Apakah Anda salah satunya? Well, terlepas Anda termasuk atau tidak dari becandaan tersebut, namun kenyataannya hal tersebut memang benar terjadi di sekitar kita. Karena sudah sangat umum terjadi, hal ini dianggap wajar oleh kebanyakan orang. Lalu apakah Anda ingin terus-menerus dalam kondisi demikian? Berikut beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab kantong Anda sering kembang kempis di pertengahan bulan.

1. Belanja Berlebihan

Euforia ketika menerima gaji dan saking semangatnya Anda langsung memutuskan belanja di mall. Sampai di mall, tulisan diskon bertebaran di mana-mana dan setiap ada tulisan tersebut, anda pasti mampir ke toko tersebut.

Well, kalau kelakuan Anda masih seperti terus, selamat menikmati kedukaan dalam beberapa minggu lagi. Belanja bulanan memang menjadi kebiasaan rutin setiap bulan, namun apakah belanja yang berlebihan akan menjadi kebiasaan Anda?

Buatlah catatan pengeluaran setelah gajian. Lagi-lagi ini terdengar sederhana, namun akan memberi dampak besar terhadap pengeluaran Anda. Sangat disarankan Anda memiliki daftar belanja prioritas sehingga semua pengeluaran terencana dengan baik. Dengan demikian, kamu tetap dapat belanja sesuai alokasi yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Coffee Shop

Coffee shop seakan sudah menjadi bagian dari rutinitas. Baik di siang hari saat jam makan siang atau sambil menunggu jalanan macet saat pulang, Anda mampir dulu ke coffee shop. Coba cek diri Anda, seberapa sering pergi coffee shop dalam satu bulan?

Bila memang masih batas yang wajar, okelah, tapi kalau sampai setiap hari, apa iya kantong Anda tidak jebol? Anda bisa mulai dengan membatasi pengeluaran setiap ke coffe shop atau mulai mengalokasikan budget khusus untuk ke coffee shop.

Selain itu, Anda juga diharapkan untuk dapat mengontrol diri sendiri karena yang namanya ke coffee shop pasti tidak sendiri. Besar kemungkinan Anda sering ke coffee shop karena diajak teman-teman. Tanpa bermaksud membatasi pergaulan, Anda yang menentukan sendiri bagaimana mengontrol ajakan teman.

3. Makan di Mana Ya?

Selain selfie dan wefie, makanan juga pasti dijadikan objek untuk foto lalu di-posting di media sosial. Pada akhirnya foto-foto tersebut begitu menggoda dan akhirnya anda memutuskan untuk mencari tempat makan tersebut.

Momen ini biasa terjadi ketika awal bulan atau ketika baru menerima gaji. Tempat makan di mana-mana begitu penuh. Anda tidak lagi peduli dengan harga yang tercantum di daftar menu, yang penting foto dan eksis terlebih dahulu.

Apalagi yang masih pacaran, biasanya diajak makan malam yang romantis di restoran Eropa pula. Bukan berarti Anda dilarang melakukan ini, selama masih on budget dan sudah masuk perhitungan dalam bulan tersebut, itu oke saja. Yang penting Anda tahu batasannya. Mungkin bila beruntung Anda bisa mendapatkan promo yang menarik untuk makan di restoran tersebut.

Yang perlu digarisbawahi adalah makan adalah sebuah Kebutuhan pokok, tapi makan di mana, makan sama siapa, apalagi makan-makan itu adalah keinginan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: