Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2016, RNI Bukukan Laba Konsolidasi Rp247 Miliar

2016, RNI Bukukan Laba Konsolidasi Rp247 Miliar Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berhasil membukukan laba konsolidasi sebesar Rp247 miliar pada tahun 2016 lalu atau meningkat 258% dibandingkan tahun 2015.

Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan pencapaian tersebut diraih dari tiga sektor, pertama kontribusi laba pada sektor industri gula sebesar Rp98 miliar, dari sektor farmasi dan alat kesehatan membukukan kontribusi laba setelah pajak sebesar Rp108 miliar, yang terakhir dari kontribusi laba sektor perdagangan sebesar Rp42 miliar.

"Peningkatan kinerja ketiga sektor tersebut mampu menutup pencapaian sektor perkebunan yang masih minus Rp94 miliar," ujarnya dalam Media Gethering PT RNI di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Lanjutnya, pada tahun ini RNI menargetkan peningkatan penjualan sebesar 25% menjadi Rp6,3 triliun. Penjualan dari sektor agro, baik industri tebu maupun industri perkebunan lainnya, ditargetkan meningkat 23 persen sekitar Rp2,2 triliun dari Rp1,8 triliun tahun lalu.

Sementara penjualan dari sektor nonagro industri ditargetkan sebesar Rp4,1 triliun atau naik 26 persen dari Rp3,3 triliun pada tahun sebelumnya.

"Hal ini dilakukan untuk menghadapi isu-isu strategis tahun 2017. Perannya RNI akan mempertajam sebagai investment holding lewat sinergi antar-anak perusahaan," tambanya.

Ia berharap bahwa dengan melalui peningkatan daya saing anak perusahaan ini RNI dapat melakukan pengembangan bisnis berbasis kompetensi inti. Tahun ini RNI menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp1,6 triliun atau meningkat 159 persen dibanding 2016.

"Belanja modal tersebut dipergunakan untuk pengembangan lini bisnis agroindustri?, baik di lapangan maupun luar lapangan, dan industri farmasi," paparnya.

Sementara itu, pada tahun 2017 RNI berhasil mendapatkan sertifikat peringkat idA-1 atau Single A Minus dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

"Sebagai perusahaan holding RNI telah mengimplementasikan tata kelola perusahaan (good corporate governace/GCG) sejak tahun 2002. Hal ini menunjukkan penerapan CGC tahun 2016 berhasil mencapai kualifikasi baik," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: