Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rencana Jalur Roro Indonesia-Filipina, Kadin Beri Apresiasi

Rencana Jalur Roro Indonesia-Filipina, Kadin Beri Apresiasi Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi rencana dibukanya jalur transportasi dengan kapal roro (roll on roll of) antara Davao-General Santos-Bitung (pp) yang dinilai akan meningkatkan perdagangan kedua negara.

"Akses pasar ke Filipina akan menjadi semakin mudah melalui pelabuhan Bitung bagi komoditas dan produk dari Kawasan Timur Indonesia, demikian halnya dari Mindanao," kata Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Menurut dia, dengan dibukanya jalur roro Davao-General Santos-Bitung bakal dapat membawa keuntungan tersendiri bagi peningkatan perdagangan, khususnya bagi Kawasan Timur Indonesia.

Jalur tersebut merupakan salah satu rute prioritas dalam jalur ASEAN Roro Network Project sebagaimana tercantum dalam cetak biru MEA 2025 dan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippine Growth Area) Vision 2025.

Ketua Kadin juga berpendapat, jalur tersebut juga bakal membuat biaya pengapalan menjadi lebih murah serta waktu pelayaran lebih singkat.

Apalagi, lanjutnya, para pelaku usaha kedua negara juga sudah mulai mengidentifikasi berbagai komoditas dan produk yang bisa diekspor-impor.

"Selain perdagangan, terbuka juga peluang investasi dan pariwisata yang kita harapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kawasan timur Indonesia,' kata Rosan.

Jalur RORO Davao-General Santos-Bitung ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada tanggal 30 April 2017 di Davao City bertepatan dengan peringatan ke 50 KTT ASEAN 2017 di Manila.

Jalur tersebut merupakan proyek jalur RORO ASEAN pertama yang diimplementasikan dan disambut dengan baik oleh kalangan dunia usaha baik dari Indonesia maupun Filipina, bahkan telah ada kesepakatan MoU di antara Kadin terkait antara lain Kadin Davao, Kadin Mindanao Barat Daya dan Kadin Minahasa Utara.

Sebelumnya, Rosan dalam KTT Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta, Selasa (7/3) menyatakan, dunia usaha anggota IORA menginginkan adanya peningkatan sektor infrastruktur digital dalam rangka meningkatkan konektivitas di kawasan Samudera Hindia.

"Pemerintahan-pemerintahan perlu memperkuat infrastruktur digital agar kawasan lebih kompetitif," kata Rosan Roeslani.

Ketua Kadin juga memaparkan, peningkatan daya saing kawasan Samudera Hindia merupakan hal yang penting dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna menyejahterakan warga. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: