Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Facebook Larang Pengembang Gunakan Data untuk Memata-Matai

Facebook Larang Pengembang Gunakan Data untuk Memata-Matai Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, San Francisco -

Facebook pada hari Senin (13/3/2017) melarang pihak pengembang peranti lunak menggunakan data jaringan sosial secara besar untuk menciptakan alat mata-mata, menghentikan sebuah proses yang telah dieksploitasi oleh kepolisian Amerika untuk melacak pengunjuk rasa.

Facebook, unit Instagram dan pesaingnya Twitter mendapat kecaman tahun lalu dari pendukung kebebasan setelah Persatuan Kebebasan Warga Amerika (ACLU) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa polisi menggunakan data lokasi dan informasi lain dari pengguna untuk memata-matai pengunjuk rasa di tempat-tempat seperti Ferguson, Missouri.

Dalam menanggapi laporan ACLU, perusahaan mematikan akses data Geofeedia, perusahaan penyedia data yang berbasis di Chicago yang mengatakan bekerja dengan organisasi untuk memanfaatkan media sosial, tapi kebijakan Facebook tidak secara eksplisit melarang penggunaan semacam itu pada data di masa depan.

"Tujuan kami adalah untuk membuat kebijakan kami eksplisit," kata Wakil Direktur Privasi Facebook Rob Sherman dalam sebuah unggahan di jaringan sosial pada hari Senin. Ia tidak segera bersedia untuk wawancara.

Perubahan akan membantu membangun sebuah komunitas di mana orang dapat merasa aman saat mereka ingin didengar,Sherman menambahkan.

Protes rasial pecah di St. Louis, daerah pinggiran Ferguson, usai peristiwa penembakan terhadap remaja kulit hitam Michael Brown oleh seorang polisi kulit putih pada Agustus 2014.

Dalam sebuah surat elektronik pada tahun 2015, karyawan Geofeedia memuji kesuksesannya meliput protes, menurut laporan ACLU berdasarkan catatan pemerintah.

Perwakilan dari Geofeedia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Senin. Perusahaan ini telah bekerja dengan lebih dari 500 lembaga penegak hukum, kata ACLU.

Kepala Eksekutif Geofeedia Phil Harris mengatakan pada bulan Oktober bahwa perusahaan itu berkomitmen menjaga kerahasiaan dan akan bekerja membangun perlindungan hak-hak warga.

Platform media sosial utama termasuk Twitter dan Alphabet Inc dari YouTube telah mengambil tindakan atau melaksanakan kebijakan yang mirip dengan Facebook, kata Nicole Ozer, Direktur Teknologi dan Kebijakan Kebebasan Sipil dan ACLU di Utara California.

Ozer memuji tindakan perusahaan tapi mengatakan mereka harus berhenti menggunakan data sebelumnya. "Hal ini seharusnya tidak mengambil permintaan catatan publik dari ACLU bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengetahui apa yang dilakukan pengembang mereka," katanya.

Tidak jelas bagaimana perusahaan akan menegakkan kebijakan mereka, kata Malkia Cyril, Direktur Eksekutif dari Pusat Keadilan Media, sebuah organisasi nirlaba yang menentang tindakan pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk pengawasan.

Di dalam perusahaan, "Adakah kemauan, tanpa tekanan dari aktivis, untuk menegakkan aturan ini?" kata Cyril. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: