Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Co Working Space Bantu Startup Perluas Jaringan

Bisnis Co Working Space Bantu Startup Perluas Jaringan Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsep bisnis baru yang bergerak di bidang penyewaan ruang kerja atau co working space mulai berkembang di Indonesia sekitar empat tahun terakhir. Saat ini tercatat ada lebih dari 100 perusahaan penyedia ruang kerja atau co working space di Indonesia. Hal tersebut membuktikan tingginya kebutuhan akan ruang kerja dari para pelaku perusahan rintisan (startup).

Memang, pertumbuhan startup seringkali tidak dibarengi dengan modal yang memadai sehingga kendala teknis seperti ketiadaan ruang kerja kerap menjadi permasalahan bagi para pelaku startup. Kondisi tersebut ternyata menjadi peluang bagi pebisnis co working space yang berusaha untuk menyediakan berbagai kebutuhan para pelaku startup, mulai dari kebutuhan ruang kerja hingga jaringan (networking).

Sebagai salah satu perusahaan penyedia ruang kerja, Concrete Co-working Space memiliki konsep bisnis yang dapat membantu para pelaku startup untuk tumbuh dan berkembang melalui sharing knowledge di dalam komunitas. Karena, Concrete tidak hanya sebagai penyedia ruang kerja, namun sebagai pembentuk komunitas startup yang anggotanya adalah member dari Concrete Co Working Space tersebut.

Biasanya, penyewa ruang kerja di Concrete akan otomatis menjadi anggota komunitas. Dengan demikian, antar-anggota yang berasal dari berbagai latar belakang bisnis yang telah masuk ke dalam Concrete dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman bisnis untuk kemudian mampu memunculkan ide-ide kreatif yang dapat menunjang pertumbuhan bisnis pelaku startup tersebut.

Audrey Pratiwi, salah satu Co-Founder Concrete yang telah berpengalaman di bidang co working space mengatakan bisnis ini sangat kompetitif, meski tidak berarti menjadi saling mematikan. Namun, yang perlu dilakukan oleh para pebisnis khususnya startup adalah membangun jaringan yang baik dan saling bertukar pengetahuan (knowledge).

"Jadi, sistem kerjanya bukan saya membangun startup sendiri, tetapi saya bertukar pikiran dengan beberapa startup yang ada di sana juga," kata Audrey kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Adapun, Joshua Jovianus yang juga merupakan Co Founder dari Concrete mengakui bisnis yang sudah lebih dulu familiar di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia tersebut merupakan bisnis yang selain bertujuan komersil, namun juga untuk menciptakan dan mengeksplor ide-ide baru para pelaku startup dalam satu komunitas.

Dengan perusahaan co working space lainnya, Concrete juga menjalin hubungan baik dalam sebuah organisasi pebisnis co working space se-Indonesia. Kesolidan antar-pebisnis co working space dibuktikan ketika adanya penyeragaman waktu libur, seperti tidak beroperasi di hari-hari besar.

"Misalnya waktu Pilkada, kita dengan co working space yang lain saling bertanya, tutup atau tidak? kalau libur ya libur semua. Ini bisnis yang saling membantu. Seperti menyeragamkan waktu libur dan lain," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: