Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Dunia Melemah, Laba Indonesia Eximbank Turun Tipis

Ekonomi Dunia Melemah, Laba Indonesia Eximbank Turun Tipis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Eximbank membukukan laba bersih sebesar Rp1,41 triliun pada tahun 2016. Angka tersebut turun 1,2 persen jika dibandingkan dengan laba bersih di tahun 2015 sebesar Rp1,42 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Plt Direktur Eksekutif Eximbank Susiwijono Moegiarso, saat ditemui dalam paparan kinerja Indonesia Eximbank tahun 2016, di Jakarta, Rabu (16/3/2017).

Menurutnya, penurunan laba bersih yang dialami perseroan lebih dikarenakan terjadinya pelemahan ekonomi dunia. Memang, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2016 turun menjadi 3,1 persen dari 3,2 persen di tahun sebelumnya.

"Jadi terkait kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) juga, ketidakpastian Brexit. Kondisi global secara keseluruhan masih melambat,? katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa penurunan ekonomi dunia tersebut disumbang dari beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia pada 2016. Seperti Tiongkok yang turun dari 6,9 persen menjadi 6,7 persen, AS turun dari 2,6 persen menjadi 1,6 persen, Jepang turun dari 1,2 persen menjadi 0,9 persen, Singapura turun dari 2 persen menjadi 1,8 persen dan India turun dari 7,6 persen menjadi 6,6 persen.

Selain itu, Badan Pusat Statistik mencatat total nilai ekspor Indonesia sepanjang 2016 turun 3,95 persen dari US$150,4 miliar menjadi US$144,4 miliar.

"Global trade yang turun juga karena harga komoditas yang turun. Sehingga 2016 masih terjadi penurunan ekspor. Walaupun di kuartal IV 2016 rebound,?tapi belum mampu mendorong secara total," imbuhnya.

Sementara untuk pembiayaan yang dilakukan Indonesia Eximbank sepanjang 2016 sebesar Rp88,53 triliun. Angka tersebut naik 18,31 persen dari 2015 sebesar Rp74,83 triliun. Dari total pembiayaan tersebut 84,96% disalurkan secara konvesional dan 15,04 persen berdasarkan prinsip syariah.

"Kalau segmen itu 88,08 persen ke korporasi dan sisanya UKME (usaha kecil dan menengah ekspor). Sektor UKME naik pembiayaannya 44,54 persen dari Rp7,27 triliun menjadi Rp10,5 triliun," terangnya.

Sayangnya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Indonesia Eximbank mengalami kenaikan. NPL gross naik dari 3,55 persen menjadi 3,99 persen. Sementara total aset Indonesia Eximbank hingga akhir 2016 mencapai Rp100,67 triliun. Total aset itu meningkat 18,47 persen dari 2015 sebesar Rp84,97 triliun.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: