Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Data Ekonomi, Wall Street Berakhir Bervariasi

Di Tengah Data Ekonomi, Wall Street Berakhir Bervariasi Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, New York -

Saham-saham di Wall Street mengupas keuntungan awal menjadi berakhir bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB, 17/3/2017)), karena investor mencerna serangkaian laporan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 15,55 poin atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 20.934,55 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 mengalami penurunan 3,88 poin atau 0,16 persen menjadi berakhir di 2.381,38 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun tipis 0,71 poin atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 5.900,76 poin.

Jumlah rumah baru dibangun (housing starts) yang dimiliki secara pribadi di AS pada Februari berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,288 juta unit, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Perdagangan melaporkan Kamis (16/3).

Angka tersebut 3,0 persen di atas estimasi Januari yang direvisi di 1,251 juta unit dan 6,2 persen di atas tingkat Februari 2016 di 1,213 juta unit.

"Musim dingin ringan yang tidak menurut musimnya, mungkin berkontribusi pada berlanjutnya peningkatan pembangunan rumah pada 2017 karena rumah baru dibangun terus bertambah. Di luar cuaca apapun terkait kenaikan, peningkatan rumah baru dibangun keluarga tunggal dan izin mendirikan bangunan pada Februari mendekati level tertinggi dalam satu dekade ini, tanda positif bagi pasar perumahan," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.

Dalam pekan yang berakhir 11 Maret, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 241.000, turun 2.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya sebesar 243.000, D Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan pada Kamis (16/3).

Dalam laporan terpisah, departemen mengatakan bahwa jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah pada 5,6 juta pada hari kerja terakhir Januari.

Sementara itu, investor masih menilai dampak dari keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Bank sentral AS pada Rabu (15/3) menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya sejak krisis keuangan global 2008, karena penguatan pasar kerja dan inflasi naik menuju target.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi," The Fed memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal funds sebesar 25 basis poin menjadi 0,75-1,0 persen, komite pembuat kebijakan The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan dua hari. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: