Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Tanda Tangani 16 Proyek Penyediaan Listrik Senilai Rp21,1 Triliun

PLN Tanda Tangani 16 Proyek Penyediaan Listrik Senilai Rp21,1 Triliun Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani 16 proyek penyediaan listrik berkapasitas 1.825,5 megawatt (MW) yang merupakan bagian dari program 35.000 MW dengan skema engineering, procurement, construction (EPC) serta membangun transmisi 500 kilovolt (kV) sepanjang 928 kilometer sirkit (kms) di jalur utara Jawa dengan nilai Rp21,1 triliun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada para perusahaan yang telah menandatangani kontrak atas perannya dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis ini.

"Proyek ini menegaskan komitmen pemerintah untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 MW dalam jangka waktu lima tahun. Tandatangan ini telah dikukuhkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019," ujarnya di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Sofyan mengatakan penandatanganan 16 proyek pembangkit dan transmisi ini diharapkan menjadi sebuah awal yang baik bagi kesuksesan program 35.000 MW.

"Pembangunan proyek pembangkit ini sendiri direncanakan rampung pada 2018. Dengan begitu, rencana pemerintah untuk mewujudkan target rasio elektrifikasi sebesar 99% pada 2019 bisa tercapai. Pembangunan 16 proyek ini mencatat nilai investasi sebesar Rp13 triliun (belum termasuk PLTD), nilai investasi transmisi sebesar Rp2,1 triliun, dan biaya long term service agreement (LTSA) untuk lima tahun senilai Rp6 triliun," katanya.

Hal tersebut dilakukan, tambah Sofyan, dalam rangka memenuhi kekurangan pasokan listrik yang melanda tanah air.

"Pertama, untuk menggantikan pembangkit BBM eksisting yang tidak efisien serta menaikkan rasio elektrifikasi pada daerah yang masih tertinggal dan menambah pasokan daya untuk daerah perbatasan serta pulau terluar," ungkap Sofyan.

Selain pembangkit, PLN juga mengejar pembangunan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Jalur Utara Jawa. Hal ini bertujuan untuk mengevakuasi daya dari PLTU lndramayu, (2x1.000 MW), PLTU Jawa 1 (1x1.000 MW), PLTU Jawa 3 (2x660 MW), PLTU Jawa Tengah (2x950 MW), dan PLTU Jawa 4 (2x1.000 MW).

"Dengan adanya pembangunan jalur transmisi ini maka PLN dapat menyalurkan daya listrik sebesar 8.820 MW kepada masyarakat untuk membangun pertumbuhan ekonomi di Indonesia," pungkasnya.

Berikut daftar 16 proyek tersebut, yaitu

A. Empat Kontrak Proyek Pembangkitan Sebesar 927,5 MW
1. Proyek PLTGU Muara Tawar Blok 2,3 & 4 Add On Project, 650 MW
2. PLTMG Bangkanai (Peaker) Stage-2, 140 MW
3. MPP Paket 7 (Flores, Nabire, Ternate dan Bontang), total 100 MW
4. PLTD tersebar Lot I dan Lot II, total 37,5 MW

B. Enam Surat Penunjukan (LOI) Proyek Pembangkitan Sebesar 898 MW
1. PLTD tersebar Lot IV, total 328 MW
2. MPP Paket (Merauke, Biak, Tj. Selor, Seram, dan Langgur), total 90 MW
3. MPP Paket 4 (Maumere, Bima, dan Sumbawa), total 140 MW
4. MPP Paket 5 (Bau-Bau, Ambon dan Jayapura), total 100 MW
5. PLTG/ MG Riau Peaker, 200 MW
6. PLTMG Kupang Peaker, 40 MW

C. Enam kontrak pengadaan pembangunan transmisi 500 kV jalur Utara Jawa
1. SUTET 500 kV Tx (Ungaran Pedan)-Batang
2. SUTET 500 kV Batang-Mandirancan Seksi 1
3. SUTET 500 kV Batang-Mandirancan Seksi 2
4. GITET 500 kV Batang Ext
5. GITET 500 kV Indramayu
6. GITET 500 kV Cibatu Baru Ext.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: