Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

9 Cara Memulai Bisnis Properti Tanpa Modal

9 Cara Memulai Bisnis Properti Tanpa Modal Kredit Foto: Mypaint.co.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis properti menjadi tren bisnis saat ini mengingat kebutuhan papan masyarakat Indonesia sangat tinggi. Saat ini mulai banyak bermunculan pengusaha properti, baik di daerah perkotaan maupun desa. Banyaknya pengusaha properti di Indonesia ternyata tidak mempersempit pasar karena faktanya pasar untuk produk properti tidak ada habisnya.

Maka bagi Anda yang tertarik dan ingin terjun dalam bisnis properti dapat mencoba sembilan cara untuk memulai bisnis properti dari nol tanpa modal menurut Cermati.com berikut

1. Dimulai dari Nol

Ketika terjun langsung dari nol, Anda sebenarnya memiliki keahlian yang lebih banyak ketimbang pelaku usaha lain yang meneruskan sebuah bisnis mulai dari level tengah. Anda akan belajar bagaimana cara mengatasi setiap kegagalan dan tentunya saat Anda sukses perasaan puas itu tidak ada tandingannya.

Jadi siapapun yang bilang kalau bisnis mulai dari nol itu susah, Anda harus membuktikan pada mereka bahwa tidak selamanya seperti itu.

2. Rajin Melihat Iklan

Saat ini sudah ada banyak sekali media yang memuat iklan-iklan properti. Sumbernya pun beragam, bisa dari internet, koran, maupun papan iklan di jalan. Anda bisa turut memasarkan properti yang sedang dijual tersebut kepada kerabat atau orang yang membutuhkan. Saat memasang harga, patok harga yang sedikit lebih tinggi agar jika terjual, Anda memperoleh keuntungan.

3. Dimulai dari Lingkungan Anda

Di sekitar Anda pasti ada banyak orang yang ingin membeli rumah atau menjualnya. Anda bisa mengamati dan ikut nimbrung?saat terjadi pembicaraan seputar hal ini. Tanyakan lebih detail rumah seperti apa yang dicari dan lokasinya di mana.

Saat baru memulai bisnis, Anda bisa belajar bagaimana menjalankan usaha ini. Toh, tidak ada perjanjian kalau Anda harus mencarikan rumah sampai dapat. Jadi, bisnis ini sifatnya nothing to lose. Tapi, Anda juga harus rajin dan fokus dalam mencarikan properti agar hasilnya tidak sia-sia.

4. Mencari Calon Penjual

Ketika sudah berdiskusi dengan calon pembeli, maka tugas Anda berikutnya adalah mencari calon penjual. Untuk mencari properti yang dijual, pertama-tama Anda harus rajin mendatangi lokasi perumahan dan pameran properti yang sedang dilangsungkan di daerah terdekat Anda.

Lokasi sangat menentukan harga dan minat, galilah informasi selengkap mungkin agar calon pembeli pun memiliki gambaran yang memuaskan akan pilihan rumah yang ada.

5. Tawarkan Kerja Sama

Saat Anda telah menemukan penjual, mulailah menawarkan kerja sama. Ada baiknya menuliskan kerja sama tersebut di atas kertas agar lebih jelas dan tidak merugikan pihak mana pun. Tanyakan pula detail rumah yang dijual, seperti luas, lantai, harga, kondisi sekitar, serta cara pembayaran yang dikehendaki berikut komisi yang akan Anda dapatkan kalau berhasil menjual rumah tersebut.

Setelah mengikat kerja sama, tugas Anda adalah mencari pembeli yang tepat. Di sinilah keahlian marketing Anda diperlukan. Anda harus memahami cara meyakinkan calon pembeli. Perlu juga diketahui, jangan sampai melebih-lebihkan fakta mengenai keadaan properti karena itu artinya Anda sudah tidak jujur dalam berbisnis. Jika ketahuan berbohong, kemungkinan besar mereka tak mau menggunakan jasa Anda lagi.

Dari segi harga, jangan menaikkan harga terlalu tinggi karena para calon pembeli pun akan lari. Para penjual biasanya sudah memberikan ketentuan komisi yang akan Anda dapat kalau berhasil menjual rumah mereka. Oleh karena itu, perjanjian yang tertulis haruslah mengenai persentase komisi yang diberikan alih-alih menaikkan harga rumah yang sudah selangit.

6. Membuat Website untuk Promosi

Saat ini teknik promosi dengan zero marketing adalah dengan menggunakan media online. Anda bisa membagikan informasi lewat Facebook atau Twitter. Cara lainnya adalah membuat website gratis di blogger.com atau wordpress.com. Website ini nantinya bisa mempertemukan pembeli dan penjual. Namun, semua kontak harus melalui Anda.

Jadi, jangan memberikan informasi kontak pembeli atau pun penjual di dalam website tersebut. Pemasaran lewat online akan memperluas network Anda sehingga pembeli dari luar pulau pun dapat melihat properti yang Anda tawarkan. Pastikan Anda memasang foto rumah yang sebenarnya dan secara lengkap.

7. Buat Merek Usaha

Saat bisnis mulai lancar, Anda dapat membuat merek usaha sendiri agar lebih professional. Carilah nama yang mudah diingat dan pastikan Anda sudah mendaftarkan nama tersebut secara hukum agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Para calon pembeli dan penjual akan lebih percaya dengan sebuah jasa yang telah memiliki nama dan terbukti bermanfaat bagi mereka.

Pada tahap ini, mendaftarkan merek usaha memang butuh biaya. Jika anggaran terbatas, Anda bisa meminjam terlebih dahulu kepada kerabat keluarga atau bank dan berkomitmen untuk mengembalikannya tepat waktu.

8. Sisihkan Keuntungan

Setiap memperoleh keuntungan dari komisi, pastikan Anda menyisihkan sebagian pendapatan tersebut untuk ditabungkan dan memperbesar usaha Anda nantinya. Bisa juga menyisihkan sebagian lagi untuk bersedekah. Dengan berbagi rejeki, niscaya rezeki Anda pun dimudahkan oleh Tuhan.

9. Mencari Karyawan

Ketika usaha sudah semakin besar, Anda tidak mungkin selamanya mencari calon pembeli dan penjual sendirian. Anda membutuhkan bantuan dari orang lain atau bahkan mungkin seorang rekan untuk diajak bekerja sama membesarkan usaha.

Pada tahap ini pengalaman Anda sudah banyak karena telah berkecimpung di usaha properti mulai dari nol. Ini saat yang tepat untuk mengembangkan usaha dan meminimalisir kemungkinan gagal. Apabila modal sudah terkumpul, tak ada salahnya mencari staf yang dapat mengurus segala keperluan administrasi serta memasarkan properti yang masuk ke listing Anda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: