Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Resmikan Pembangkit Listrik Berkapasitas 500 MW di Pontianak

Jokowi Resmikan Pembangkit Listrik Berkapasitas 500 MW di Pontianak Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Pontianak -

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan delapan mobile power plant (MPP) tersebar dengan total kapasitas 500 MW. Acara peresmian ini dipusatkan di MPP Mempawah 4x25 MW yang terletak di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Pontianak, Sabtu (18/3/2017).

Selain Presiden Jokowi, turut hadir mendampingi yakni Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, serta sejumlah menteri Kabibet Kerja dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. Dalam peresmian tersebut, Jokowi mengatakan PLN berhasil menepati komitmen penyelesaian pembangunan MPP.

"Saat saya kemari, saya tanyakan kapan MPP ini akan selesai? Pak Dirut PLN menjanjikan kepada saya enam bulan dan beliau berhasil buktikan hal tersebut. PLN berhasil buktikan hal tersebut," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan listrik merupakan elemen yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia.

"Tidak akan ada pabrik, investor, dan pembangunan lainnya jika tidak ada listrik. Padahal, berbagai investasi tersebut berpeluang menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, kecepatan ini sangat dibutuhkan dan PLN berhasil mewujudkannya," paparnya.

Jokowi juga berpesan agar pasokan gas untuk pembangkit listrik MPP Pontianak diprioritaskan. Adapun, ke-8 MPP tersebut yakni

1. MPP Jeranjang-Lombok dengan kapasitas (2x25 MW) yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016;

2. MPP Air Anyir-Bangka dengan kapasitas (2x25 MW) beroperasi sejak 13 September 2016;

3. MPP Tarahan-lampung (4x25 MW) beroperasi sejak 29 September 2016;

4. MPP Nias (1x25 MW) mulai beroperasi pada 31 Oktober 2016;

5. MPP Balai Pungut-Riau dengan kapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 13 November 2016;

6. MPP Suge-Belitung (1x25 MW) mulai beroperasi pada 22 November 2016;

7. MPP Paya Pasir-Medan berkapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 9 Desember 2016;

8. MPP Pontianak kapasitas (4x25 MW) mulai beroperasi pada 8 November 2016.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menjelaskan keseluruhan pembangkit tersebut berhasil diselesaikan PLN melalu penugasan kepada anak perusahaan PLN, yakni Bright Batam hanya dalam waktu enam bulan terhitung sejak di-groundbreaking oleh Presiden Jokowi pada semester awal 2016 lalu. Pembangungan keseluruhan proyek tersebut menelan biaya lebih dari Rp8 triliun. Kedelapan pembangkit?listrik tersebut merupakan bagian dari program 35.000 MW.

Sofyan menambahkan peresmian delapan unit pembangkit listrik tenaga gas ini merupakan bukti komitmen PLN dalam percepatan program 35.000 MW dalam peningkatan ratio elektrifikasi tanah air sebesar 99,7% pada 2019.

"Kami berharap dengan adanya delapan tambahan MPP tersebar berkapasitas total 500 MW ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan terutama di NTB, Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Pekanbaru Riau, serta kalimantan Barat. Ketersediaan energi listrik sangat strategis karena berdampak pada perkembangan investasi daerah dan perekonomian masyarakat," kata Sofyan.

Sejalan dengan peresmian ini, PLN juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan infratruktur kelistrikan di Kalimantan Barat, yakni

1. PLTU Ketapang 2x10 MW;

2. SUTT 150 KV Parit Baru-Kota Baru sepanjang 44 km;

3. SUTET 275 KV Bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 km;

4. SUTT 150 KV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 km;

5. SUTT 150 KV Singkawang- Sambas sepanjang 118 km;

6. GI 150 KV Kota Baru dengan daya 30 MVA;

7. GI 150 KV Sambas dengan daya 30 MVA;

8. GITET 275 KV Bengkayang 2x250 MVA;

9. GI 150 KV Bengkayang sebesar 30 MVA.

Menurutnya, khusus untuk sistem khatulistiwa dengan penambahan MPP Pontianak sebesar 100 MW kini total daya mampu di sistem khatulistiwa mencapai 426 MW dengan beban puncak 300 MW.

"100 MW untuk sistem khatulistiwa artinya bisa memberi peluang penyambungan listrik untuk 120 ribu pelanggan baru,"?pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: